kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia sumringah Kamis (8/10) pagi, mengekor Wall Street


Kamis, 08 Oktober 2020 / 08:01 WIB
Bursa Asia sumringah Kamis (8/10) pagi, mengekor Wall Street
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Asia Pasifik melaju lebih tinggi pada perdagangan Kamis (8/10) pagi, mengekor lonjakan Wall Street semalam.

Melansir CNBC, di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,29% pada awal perdagangan dan indeks Topix naik sekitar 0,1%.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,64%. Saham industri kelas berat Samsung Electronics naik tipis lebih dari 0,5% setelah perusahaan Kamis mengumumkan laba untuk tiga bulan yang berakhir pada September kemungkinan naik 58% dari tahun lalu.

Saham di Australia juga mengalami kenaikan, dengan S & P / ASX 200 naik 0,63%.

Baca Juga: Wall Street menghijau, Dow Jones menguat lebih 500 poin untuk hari terbaik sejak Juli

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan 0,19% lebih tinggi.

Investor akan terus memantau perkembangan stimulus Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump men-tweet dukungan untuk bantuan kepada maskapai penerbangan dan langkah-langkah stimulus lainnya.

Itu berbeda dengan Selasa, ketika dia mengatakan Gedung Putih menghentikan negosiasi stimulus dengan Demokrat.

"Stimulus fiskal AS sedikit demi sedikit tidak menggantikan kebutuhan akan paket stimulus yang lebih komprehensif," tulis Kim Mundy, analis mata uang di Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan.

“Tidak adanya dukungan fiskal lebih lanjut di tengah meningkatnya risiko infeksi menempatkan pemulihan ekonomi AS secara terbalik.”

Sementara itu, di bidang pengobatan virus, Eli Lilly mengatakan sedang mengajukan izin ke Badan Pengawas Obat dan Makanan A.S. untuk otorisasi darurat perawatan antibodi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×