Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia raih penguatan pertama kalinya pekan ini, Kamis (10/3). Dengan bursa saham Jepang memimpin kenaikan pasar regional.
Indeks MSCI Asia Pacific Index naik 0,4 %. Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru menguat 0,8 % sentuh rekor, sementara indeks acuan China menurun dan India. Sedangkan, Indeks Topix Jepang naik 1,5 %.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perdagangan saham hari ini. Di antaranya, spekulasi langkah pelonggaran bank sentral Eropa (ECB).
"Ada harapan yang sangat kuat bahwa kita akan melihat stimulus lebih lanjut dari ECB, dan pertanyaan sesungguhnya adalah seberapa kuat akan mendorong stimulus. Kami melihat lingkungan yang lebih mendukung untuk aset berisiko ke depan," kata Chris Green, analis First NZ Capita Group.
ECB diperkirakan akan melonggarkan kebijakan melalui langkah-langkah termasuk pemotongan suku bunga dan perluasan pelonggaran kuantitatif, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.
Itu akan menambah gelombang stimulus moneter global tahun ini yang mencakup menurunkan persyaratan cadangan bank-bank China dan pengenalan Jepang dari suku bunga negatif.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan hari Selasa bahwa pasar keuangan stabil dan harga komoditas rendah yang mempertinggi risiko bagi perekonomian global.
Di sisi lain, pelaku pasar menaruh peluang 4 %, Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan pekan depan. Sedangkan, Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengatakan kemungkinan pelonggaran lanjutan jika diperlukan.
Hari ini, data inflasi China menunjukkan harga konsumen naik 2,3 % dari tahun sebelumnya pada bulan Februari, kurang dari target resmi 3 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News