Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bursa Asia menampilkan senyum cerahnya pada transaksi perdagangan pagi ini (10/3). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.31 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang naik 0,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia tak banyak mencatatkan perubahan, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,2%, serta indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,7%.
Bursa Asia melaju karena terdorong oleh sentimen positif bursa AS. Sekadar mengingatkan, tadi malam, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,5% menjadi 1.989,26. Kenaikan indeks terjadi setelah sehari sebelumnya anjlok 1,1%.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2% menjadi 17.000,36. Sedangkan indeks Nasdaq Composite naik 0,6%. Transaksi perdagangan tadi malam melibatkan 7,5 miliar saham atau 16% di bawah volume transaksi rata-rata tahun 2016.
Di sisi lain, sentimen harga minyak juga menjadi vitamin bursa Asia. Pada pukul 07.45 waktu Hong Kong, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran April berada di posisi US$ 38,20 per barel di New York Mercantile Exchange atau turun 9 sen.
Pada Rabu, harga kontrak yang sama diperdagangkan naik US$ 1,79 menjadi US$ 38,29 per barel. Ini merupakan level penutupan harga minyak tertinggi sejak 4 Desember lalu.
Sentimen ketiga adalah investor memprediksi Bank Sentral Eropa (ECB) akan meningkatkan jumlah stimulus mereka pada pertemuan yang digelar hari ini. Berdasarkan hasil survei Bloomberg, ECB akan menelurkan paket pelonggaran kebijakan moneter sebagai upaya untuk mengerek tingkat hharga.
"Ada ekspektasi yang besar bahwa ECB akan menggelontorkan lebih banyak stimulus. Pertanyaan berikutnya adalah seberapa kuat stimulus tersebut mempengaruhi market," papar Chris Green, strategist First NZ Capital Group Ltd di Auckland.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News