kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.419   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.144   49,56   0,70%
  • KOMPAS100 1.042   11,59   1,12%
  • LQ45 813   10,14   1,26%
  • ISSI 224   1,17   0,53%
  • IDX30 424   4,51   1,07%
  • IDXHIDIV20 504   2,15   0,43%
  • IDX80 117   1,35   1,17%
  • IDXV30 119   0,17   0,14%
  • IDXQ30 139   1,35   0,98%

Bursa Asia mixed, penurunan suku bunga tidak cukup untuk melawan dampak corona


Rabu, 04 Maret 2020 / 08:47 WIB
Bursa Asia mixed, penurunan suku bunga tidak cukup untuk melawan dampak corona
ILUSTRASI. Bursa Asia bergerak mixed pada pertengahan pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bergerak mixed pada pertengahan pekan ini. Rabu (4/3) pukul 8.36 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,36% ke 21.157.

Kospi melonjak 1,75% ke 2.049. Taiex naik tipis 0,03% ke 11.328.

Tapi, indeks Hang Seng turun 0,19% ke 26.234. Straits Times turun 0,17% ke 3.014. Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,34% ke 6.349.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.160 pada Rabu pagi

Bursa saham Asia masih mencerna efek pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) sebesar 50 basis points semalam. Pemangkasan mendadak ini gagal menahan penurunan Wall Street. Tiga indeks utama bursa AS turun hampir 3% pada penutupan perdagangan kemarin.

Sementara imbal hasil surat utang AS, US Treasury bertenor 10 tahun berada di 0,9716%. "Kami menyadari, pemangkasan suku bunga tidak akan mengurangi laju infeksi, tidak memperbaiki rantai pasokan yang terganggu," kata Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pemangkasan suku bunga.

Baca Juga: Menyusul The Fed, otoritas Hong Kong memangkas suku bunga sebesar 50 basis points

"Komentar Powell menunjukkan realitas ke pasar. Tapi, ini juga menunjukkan bahwa sisi fiskal perlu bertindak lebih jauh," kata Rodrigo Catrill, FX strategist National Australia Bank kepada Reuters.

Sameer Goel, chief strategist Asia macro Deutsche Bank di Singapura mengatakan bahwa mungkin perlu respons fiskal. "Ini bukan guncangan ekonomi, tapi guncangan yang didorong oleh faktor non-ekonomi. Masih belum jelas seberapa besar masalahnya hingga nanti diketahui dan sulit menghitung seberapa besar obat yang diperlukan," kata Goel.

Meski indeks mixed, hampir seluruh mata uang Asia menguat terhadap the greenback. Hanya yen yang melemah terhadap dolar AS pada pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×