Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Wajah bursa Asia tampak beragam pada transaksi awal pekan ini (16/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average dibuka dengan penurunan 0,39%. Penurunan Nikkei terjadi seiring penguatan yen. Saham-saham berbasis ekspor utama tampak tertekan.
Asal tahu saja, pagi ini, nilai tukar yen berada di level 114,26 per dollar AS. Pada pekan sebelumnya, nilai tukar yen berada di level 116.
Saham-saham yang mempengaruhi bursa Jepang antara lain: saham Toyota turun 0,44%, Nissan turun 0,22%, Sony turun 0,17%, dan Honda naik 0,35%.
Sementara, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2%. Sejumlah saham yang mempengaruhi indeks Korea Selatan antara lain: Samsung Electronics naik 0,48%, Rio Tinto naik 1,42%, Fortescue naik 2,03%, dan BHP Billiton naik 1,69%.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia berhasil naik 0,58%. Hampir seluruh sektor mendaki. Sektor bahan baku mencatatkan kenaikan terbesar yakni 1,36%. Adapun sektor energi turun 0,16%.
Pergerakan pasar saham Asia terjadi setelah poundsterling Inggris turun lebih dari 1%. Pelemahan terjadi akibat kecemasan market bahwa Inggris tengah bersiap-siap keluar dari Uni Eropa.
Poundsterling anjlok dari level US$ 1,2150 menjadi sekitar US$ 1,2043 pada pagi ini. Sedangkan euro menguat terhadap poundsterling ke level 1,8824 dari posisi 0,8720.
Trader memprediksi volatilitas di pasar mata uang akan terus berlangsung hingga pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May berlangsung besok.
"Pasar saat ini menanti pernyataan dari Theresa May," jelas Chris Weston, chief market strategist IG Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News