kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.450   35,00   0,21%
  • IDX 6.380   -139,26   -2,14%
  • KOMPAS100 926   -23,75   -2,50%
  • LQ45 725   -12,49   -1,69%
  • ISSI 196   -6,34   -3,13%
  • IDX30 379   -3,71   -0,97%
  • IDXHIDIV20 456   -5,75   -1,25%
  • IDX80 105   -2,26   -2,11%
  • IDXV30 108   -2,36   -2,13%
  • IDXQ30 124   -0,95   -0,75%

Bursa Asia menunggu hasil FOMC


Rabu, 18 Juni 2014 / 19:25 WIB
Bursa Asia menunggu hasil FOMC
ILUSTRASI. Pemprov DKI Jakarta meniadakan kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) alias Car Free Day (CFD) pada Minggu (22/1/2023). KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific naik tipis 0,1% ke level 143,61.

Namun, sebagian besar bursa saham Asia turun. Indeks Hang Seng turun 0,09% ke level 23.181,7, indeks Shanghai turun 0,54% ke level 2.055,52, dan indeks Kospi turun 0,6% ke level 1.989,49. Sedangkan Indeks Nikkei naik 0,93% ke level 15.115,8.

Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, Bursa Asia bergerak mixed lantaran menanti keputusan The Fed mengenai tingkat suku bunga dan kebijakan moneter. Selain itu, perkiraan minyak dunia yang akan menguat berimbas pada pelemahan mata uang di emerging market.

Muhammad Alfatih, Analis Reliance Securities menyatakan The Fed telah menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) untuk membahas tingkat suku bunga dan kebijakan moneter. "Suku bunga diperkirakan tetap, sedangkan tappering off masih akan berlangsung," katanya.

Selain itu, Bursa Asia juga masih terpengaruh data Foreign Direct Investment (FDI) China bulan Mei 2014 yang berada pada titik terendah sejak 16 bulan terakhir. FDI China Mei 2014 turun menjadi 2,8% dari sebelumnya 5%. "Data ini cukup penting karena China merupakan gerbang pertumbuhan ekonomi di Asia," kata Alfatih.

Fadli, analis Net Sekuritas menambahkan, sentimen harga minyak yang naik akibat perang Irak turut mempengaruhi pergerakan Bursa Asia. Sedangkan The Fed diperkirakan mengurangi stimulus dari US$ 10 miliar menjadi US$ 35 miliar. "Juga kemungkinan menaikkan bunga lebih cepat," ujarnya.

Lanjar memperkirakan Bursa Asia bergerak mixed cenderung melemah. Sementara Alfatih menduga bursa Asia berpotensi turun. Sedangkan Fadle memperkirakan bursa Asia cenderung naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×