kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Bursa Asia Menguat, Mengekor Kenaikan Wall Street


Rabu, 19 Juli 2023 / 08:25 WIB
Bursa Asia Menguat, Mengekor Kenaikan Wall Street
ILUSTRASI. Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (19/7) pagi, mengikuti kenaikan Wall Street.( The Yomiuri Shimbun )


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (19/7) pagi, mengikuti kenaikan Wall Street. Pukul 08.19 WIB, indeks Nikkei 225 naik 266,08 poin atau 0,82% ke 32.763,96, Hang Seng turun 189,13 poin atau 0,99% ke 18.826,59, Taiex naik 102,55 poin atau 0,60% ke 17.328,21, Kospi naik 657 poin atau 0,25% ke 2.614,25, ASX 200 naik 40,12 poin atau 0,55% ke 7.324,30, Straits Times naik 16,33 poin atau 0,52% ke 3.271,06.

Mengutip Bloomberg, saham di Jepang, Korea Selatan dan Australia naik.

Bursa Asia naik, seiring kenaikan Wall Street. Asal tahu saja, Bursa AS ditutup mendekati level tertinggi pada Selasa (18/7), terdorong kenaikan saham bank di tengah musim laporan keuangan. 

Baca Juga: Bursa Asia Menghijau Jumat (14/7) Pagi, Mengekor Wall Street Setelah Inflasi Mereda

Robert Mead, Kepala Australia dan wakil kepala manajemen portofolio Asia Pasifik di Pacific Investment Management Co mengatakan, data terbaru menunjukkan bahwa bank sentral mulai mendekat ke puncak pengetatan moneter mereka. 

Data AS menunjukkan produksi industri dan penjualan eceran meleset dari perkiraan. 

Tanda-tanda melambatnya inflasi dan gambaran ekonomi yang membaik telah membuat para pedagang memutar kembali taruhan tentang seberapa tinggi kenaikan suku bunga AS. 

Sementara itu, Shoki Omori, chief desk strategist Mizuho Securities mengatakan, terlepas dari pelemahan yen, Bank of Jepang tidak mungkin mengubah kebijakan moneternya dalam pertemuan pekan depan. 

Menurutnya, Ueda mungkin akan tetap berpegang pada sikap fokus panduan ke depan dan tidak akan mengubah kebijakan utama tanpa memandu pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×