kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China


Senin, 11 November 2024 / 08:45 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China
ILUSTRASI. Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin (11/11). Pukul 08.34 WIB indeks Nikkei 225 turun 47,58 poin atau 0,12% ke 39.454,58, Hang Seng turun 417,34 poin atau 1,97% ke 20.318,38, Taiex turun 144,11 poin atau 0,62% ke 23.408,32, Kospi turun 24,65 poin atau 0,92% ke 2.537,50 ASX 200 turun 35,23 poin atay 0,42% ke 8.259,90, Straits Times naik 26,46 poin atau 0,70% ke 3.749,95 dan FTSE Malaysia naik 2,73 poin atau 0,17% ke 1.623,97.

Mengutip Bloomberg, Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.

Kini, fokus investor tertuju pada pasar China setelah Beijing mengumumkan rencana investasi senilai 10 triliun yuan (US$ 1,4 triliun) untuk meredakan risiko utang pemerintah daerah, tetap tidak mengeluarkan stimulus fiskal baru.

Baca Juga: Pasar Saham AS Berpotensi Masuk Tren Bullish Usai Kemenangan Trump

Sehingga, masih ada ruang untuk menanggapi potensi perang dagang saat Donald Trump menjabat tahun depan.

Selain inflasi yang lemah, sentimen ekonomi China juga melemah karena investasi asing langsung terus menurun.

"Banyak pihak yang merasa bahwa China menyimpan taktiknya untuk sementara waktu hingga negosiasi tarif Trump-China dimulai, dan mereka dapat merespons dengan cara yang lebih terarah untuk membendung dampak ekonomi yang mungkin terjadi," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group dalam sebuah catatan.

"Namun dalam jangka pendek, hal itu menunjukkan risiko penurunan ekuitas China dan yuan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×