kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China


Senin, 11 November 2024 / 08:45 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China
ILUSTRASI. Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin (11/11). Pukul 08.34 WIB indeks Nikkei 225 turun 47,58 poin atau 0,12% ke 39.454,58, Hang Seng turun 417,34 poin atau 1,97% ke 20.318,38, Taiex turun 144,11 poin atau 0,62% ke 23.408,32, Kospi turun 24,65 poin atau 0,92% ke 2.537,50 ASX 200 turun 35,23 poin atay 0,42% ke 8.259,90, Straits Times naik 26,46 poin atau 0,70% ke 3.749,95 dan FTSE Malaysia naik 2,73 poin atau 0,17% ke 1.623,97.

Mengutip Bloomberg, Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.

Kini, fokus investor tertuju pada pasar China setelah Beijing mengumumkan rencana investasi senilai 10 triliun yuan (US$ 1,4 triliun) untuk meredakan risiko utang pemerintah daerah, tetap tidak mengeluarkan stimulus fiskal baru.

Baca Juga: Pasar Saham AS Berpotensi Masuk Tren Bullish Usai Kemenangan Trump

Sehingga, masih ada ruang untuk menanggapi potensi perang dagang saat Donald Trump menjabat tahun depan.

Selain inflasi yang lemah, sentimen ekonomi China juga melemah karena investasi asing langsung terus menurun.

"Banyak pihak yang merasa bahwa China menyimpan taktiknya untuk sementara waktu hingga negosiasi tarif Trump-China dimulai, dan mereka dapat merespons dengan cara yang lebih terarah untuk membendung dampak ekonomi yang mungkin terjadi," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group dalam sebuah catatan.

"Namun dalam jangka pendek, hal itu menunjukkan risiko penurunan ekuitas China dan yuan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×