kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China


Senin, 11 November 2024 / 08:45 WIB
Bursa Asia Melemah Pada Senin (11/11) Pagi, Fokus Investor Tertuju ke Pasar China
ILUSTRASI. Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin (11/11). Pukul 08.34 WIB indeks Nikkei 225 turun 47,58 poin atau 0,12% ke 39.454,58, Hang Seng turun 417,34 poin atau 1,97% ke 20.318,38, Taiex turun 144,11 poin atau 0,62% ke 23.408,32, Kospi turun 24,65 poin atau 0,92% ke 2.537,50 ASX 200 turun 35,23 poin atay 0,42% ke 8.259,90, Straits Times naik 26,46 poin atau 0,70% ke 3.749,95 dan FTSE Malaysia naik 2,73 poin atau 0,17% ke 1.623,97.

Mengutip Bloomberg, Bursa Asia melorot setelah investor kecewa dengan dukunga ekonomi baru China. Sementara itu, data menunjukkan tekanan deflasi yang terus menerus.

Kini, fokus investor tertuju pada pasar China setelah Beijing mengumumkan rencana investasi senilai 10 triliun yuan (US$ 1,4 triliun) untuk meredakan risiko utang pemerintah daerah, tetap tidak mengeluarkan stimulus fiskal baru.

Baca Juga: Pasar Saham AS Berpotensi Masuk Tren Bullish Usai Kemenangan Trump

Sehingga, masih ada ruang untuk menanggapi potensi perang dagang saat Donald Trump menjabat tahun depan.

Selain inflasi yang lemah, sentimen ekonomi China juga melemah karena investasi asing langsung terus menurun.

"Banyak pihak yang merasa bahwa China menyimpan taktiknya untuk sementara waktu hingga negosiasi tarif Trump-China dimulai, dan mereka dapat merespons dengan cara yang lebih terarah untuk membendung dampak ekonomi yang mungkin terjadi," kata Chris Weston, kepala penelitian Pepperstone Group dalam sebuah catatan.

"Namun dalam jangka pendek, hal itu menunjukkan risiko penurunan ekuitas China dan yuan."

Selanjutnya: Maggiore Signature Akan Hadir di Gading Serpong, Area Komersial dengan Kawasan Hijau

Menarik Dibaca: Ini Penyebab Ruang Tamu Anda Mudah Berdebu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×