kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia masih turun di awal kuartal kedua


Rabu, 01 April 2020 / 08:41 WIB
Bursa Asia masih turun di awal kuartal kedua
ILUSTRASI. Pasar saham Asia masih tertekan di awal kuartal kedua ini setelah mencatat kinerja kuartalan terburuk sejak 2008.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Asia masih tertekan di awal kuartal kedua ini setelah mencatat kinerja kuartalan terburuk sejak 2008. Rabu (1/4) pukul 8.27 WIB, Nikkei 225 turun 1,48% ke 18.634.

Indeks Hang Seng turun 1,01% ke 23.365. Indeks Taiex melemah 0,22% ke 9.686. Sedangkan penurunan Kospi hanya 0,11% ke 1.752.

Straits Times di Singapura melemah 0,53% ke 2.467 dan FTSE Bursa Malaysia turun 1,02% ke 1.337.

Baca Juga: Wall Street turun, Dow Jones mencetak kuartal terburuk sejak 1987

Semalam, Wall Street turun dengan Dow Jones mencapai penurunan kuartalan terbesar sejak 1987 dan kuartalan S&P 500 turun paling dalam lebih dari 10 tahun lalu.

Secara year to date, bursa saham Asia berkinerja rata-rata sedikit lebih baik ketimbang bursa AS dan Eropa. Indeks Nikkei 225 turun 21,15% dan Hang Seng turun 17,11%.

Pagi ini, Korea Selatan melaporkan ekspor yang turun pada bulan Maret akibat virus corona. Ekspor Negeri Ginseng ini turun 0,2% secara tahunan pada bulan Maret. Angka ini lebih buruk daripada prediksi polling Reuters yang meramal kenaikan 1,5%. Bulan Februari lalu, ekspor Korea Selatan masih meningkat 4,3%.

Baca Juga: Harga minyak turun 66% sejak awal tahun, permintaan diramal makin turun

"Permintaan solid-state drives (SSD), perangkat penyimpanan, meningkat tajam karena ada lebih banyak orang bekerja dari rumah, sehingga angka ekspor sedikit lebih baik," kata pejabat Kementerian Perdagangan Korsel kepada Reuters.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa permintaan laptop dan SSD merupakan bagian dari ekspor komputer yang naik 82,3%. Tapi, ekspor diramal memburuk di bulan April. "Ada lebih banyak negara yang tertekan akibat wabah yang melemahkan permintaan global," ungkap pejabat tersebut.

Ekspor ke China turun 5,8% secara tahunan. Tapi, ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa naik masing-maisng 17,3% dan 10%. Ekspor ke dua wilayah ini naik karena dampak virus corona belum tercermin sepenuhnya ke data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×