kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Asia kompak menguat akibat optimisme stimulus


Senin, 19 Agustus 2019 / 08:50 WIB
Bursa Asia kompak menguat akibat optimisme stimulus
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia kompak menghijau di awal perdagangan pekan ini. Pada Senin (19/8) pukul 8.37 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,78% ke 20.578. Indeks Hang Seng melonjak 1,53% ke 26.129.

Indeks Taiex menguat 0,41% ke 10.463. Sedangkan Kospi menguat 0,58% ke 1.938. Sementara Straits Times menguat 0,33%.

Tak cuma pasar saham, mata uang Asia pun sebagian besar menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Hanya dolar Singapura, yuan, dan dolar Hong Kong yang masih melemah terhadap the greenback.

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.197 per dolar jelang rapat dewan gubernur BI pekan ini

Harapan akan stimulus dari bank-bank sentral utama global menyokong kenaikan pasar saham. Harapan ini dipicu oleh data ekonomi yang melemah di sejumlah negara seperti Jerman dan China. Jumat lalu, pemerintahan koalisi Jerman siap menyisihkan anggaran untuk meluncurkan stimulus dalam mengatasi kemungkinan resesi.

Sementara peristiwa terkini seperti demonstrasi Hong Kong dan pelemahan di pasar keuangan Argentina menjelang pemilu memicu sedikit kekhawatiran yang masih tinggi akibat perang dagang AS dan China.

Baca Juga: Kawasan industri Kendal diusulkan masuk KEK, ini tanggapan KIJA

Ayako Sera, senior market strategist Sumitomo Mitsui Trust mengatakan, sentimen pasar cenderung tertekan. Tapi kebijakan stimulus Kerman akan membantu menahan penurunan. "Sementara untuk China, langkah pelonggaran ditujukan pada pasar yang sudah diatur dengan ketat. Tapi, langkah terbaru China akan membawa kelegaan pasar," kata Sera seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×