Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - SIDNEY. Bursa Asia pada perdagangan Rabu (18/7) ini mengekor Wall Street yang ditutup dengan penguatan. Pandangan optimis bank sentral AS Federal Reserve memberi tenaga pada dollar AS dan mengantar bursa Jepang menguat ke level tertinggi satu bulan.
Indeks Nikkei menguat 1%, ditopang pelemahan yen yang menjanjikan korporasi Jepang yang mayoritas eksportir akan meraup laba lebih besar dengan penguatan dollar.
Indeks Dollar AS melompat 0,46% tadi malam, mengantar kurs USD/JPY ke level terkuat sejak Januari, ke posisi 113,07.
MSCI Asia Pasifik di luar bursa Jepang bertambah 0,16%. Indeks Kospi di Korea Selatan pun menguat sampai 0,85%.
Chairman Federal Reserve Jerome Powell mempertahankan proyeksi pasar bahwa akan ada kenaikan bunga, sementara dia tak banyak mengkhawatirkan risiko perang dagang di tengah tren kenaikan bunga.
"Outlook The Fed konsistem dengan kenaikan dua kali lagi di tahun ini, mungkin di September dan Desember," kata Ekonom Barclays, Michael Gaspen, seperti dikutip dari Reuters.
Saat ini, bursa AS pun tengah bergairah melihat laporan keuangan korporasi. Dari 39 korporasi yang sudah melaporkan kinerjanya, sebanyak 84,6% berhasil melampaui perkiraan analis.
Dow Jones Industrial Index kemarin ditutup dengan kenaikan 0,22%, sementara Indeks S&P 500 bertambah 0,4%. Indeks Nasdaq menguat 0,63%.
Di tengah penguatan dollar AS, harga emas dunia juga merosot 1,1% ke posisi US$ 1.226,91 per ons troi. Di tahun ini, logam mulia sudah terkoreksi 5%.
Sedangkan harga minyak mentah dunia juga turun pada perdagangan pagi ini. Brent turun 53 sen ke US$ 71,53 per barel, sedangkan WTI merosot 31 sen ke US$ 67,77 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News