kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia ditutup bervariasi, terjegal data ekonomi global


Rabu, 30 Juni 2021 / 18:50 WIB
Bursa Asia ditutup bervariasi, terjegal data ekonomi global
ILUSTRASI. Data produksi industri dan manufaktur menjadi pemberat pasar saham di akhir Juni.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bursa saham di regional Asia ditutup bervariasi. Indeks Strait Times Singapura ditutup naik 1,33% dan Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,50%.

Sementara itu, Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,57% dan Indeks Nikkei Tokyo ditutup melemah tipis 0,07%.

Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,61% ke level 5.985,49. Meski demikian, investor asing nampak melakukan aksi jual bersih (net sell) sebanyak Rp 422,75 miliar di pasar regular.

Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia menilai, ditutupnya bursa Asia yang bervariasi (mixed) dengan kecenderungan turun terjadi setelah data memperlihatkan ekspansi aktivitas di sektor manufaktur China melambat ke level terendah dalam empat bulan terakhir. Penurunan ini terjadi akibat tertekan oleh tingginya harga bahan mentah, kelangkaan semikonduktor, serta meledaknya jumlah kasus penularan virus Covid-19 di Provinsi Guangdong, yang merupakan pintu gerbang ekspor dari Negeri Tirai Bambu ini.

Baca Juga: IHSG naik 0,61% ke 5.985 pada Rabu (30/6) meski net sell asing Rp 472 miliar

Data resmi purchasing managers' index (PMI) manufaktur yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics) tercatat turun ke level 50,9 pada bulan Juni, dari sebelumnya berada di level 51,0 pada bulan Mei. Namun, angka ini masih lebih tinggi dari ekspektasi analis yang berada di 50,8.

Selain itu, rilis data ekonomi dari Jepang dan Korea Selatan juga memberi sedikit kekecewaan pada pasar. Perhitungan awal (preliminary) data produksi industri bulan Mei Jepang turun 5,9% secara bulanan dan naik 22% secara tahunan, lebih parah dari yang diekspektasikan yakni turun 2,4% secara bulanan.

Di Korea Selatan, produksi industri bulan Mei kontraksi 0,7% secara bulanan, lebih buruk dari ekspektasi penurunan 0,4%. Penjualan ritel turun -1,8% pada bulan Mei setelah tumbuh 2,1% bulan sebelumnya.

Investor juga mengantisipasi rilis perhitungan awal (flash) data laju inflasi atau consumers price index (CPI) dan CPI inti bulan Juni di zona Euro serta rilis data automatic data processing (ADP) employment report bulan Juni di AS nanti malam.

Baca Juga: IHSG menguat 0,61% ke 5.985 pada Rabu (30/6), hanya naik 0,11% di semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×