Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia cenderung melemah di awal perdagangan hari ini. Senin (10/2), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 naik tipis 0,09% ke 38.820. Sejalan, indeks Hang Seng menguat 0,43% ke 21.250.
Sedangkan, indeks Taiex melemah 0,69% ke 23.315,13. Indeks Kospi melemah 0,18% ke 2.517,26 dan indeks ASX 200 turun 0,27% ke 8.488,2.
Sementara itu, FTSE Straits Times menguat 1,16% ke 3.906,32 dan FTSE Malay turun 0,32% ke 1.585,81
Pasar Asia-Pasifik anjlok pada hari Senin, mengikuti saham berjangka Amerika Serikat (AS) yang turun menjelang data ekonomi utama, dengan kemungkinan tarif lebih tinggi yang meningkatkan ketegangan perdagangan global juga merusak sentimen investor.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham dan Prospek Emiten Taipan di Tengah Sentimen Negatif
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa ia berencana untuk mengumumkan tarif menyeluruh sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium pada hari Senin, menurut Reuters.
Peminjaman bank Jepang tumbuh sebesar 3% tahun ke tahun pada bulan Januari, turun sedikit dari 3,1% pada bulan Desember.
Inflasi konsumen di China naik untuk pertama kalinya sejak Agustus 2024, didorong oleh pengeluaran yang lebih tinggi menjelang Tahun Baru Imlek, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada hari Minggu.
Indeks harga konsumen naik 0,7% bulan ke bulan dan 0,5% tahunan pada bulan Januari — lebih dari estimasi Reuters sebesar 0,4%.
Sementara itu, indeks harga produsen, yang mencakup harga grosir barang, turun 2,3% dari tahun sebelumnya pada bulan Januari, lebih dari penurunan 2,1% yang diperkirakan oleh Reuters.
Investor juga akan mencermati saham-saham India yang turun pada hari Jumat, setelah Bank Sentral India diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam lima tahun.
Selanjutnya: Rencana SILO Akuisisi Rumah Sakit di Bawah First REIT, Nilai Asetnya Ditaksir Rp 8 T
Menarik Dibaca: UPDATE! Jadwal KRL Solo-Jogja Pada Hari Senin, 10 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News