kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa Asia bergerak tipis, menunggu aksi dua bank sentral pekan ini


Rabu, 18 September 2019 / 08:32 WIB
Bursa Asia bergerak tipis, menunggu aksi dua bank sentral pekan ini
ILUSTRASI. Bursa Asia


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia cenderung bergerak mendatar di pertengahan pekan ini. Rabu (18/9) pukul 8.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun tipis 0,02% ke 21.997. Indeks Hang Seng masih menguat 0,18% ke 26.838.

Taiex menguat 0,04% ke 10.879. Kospi naik tipis 0,04% ke 2.063. Straits Times naik 0,15% ke 3.187. Sedangkan FTSE Malaysia melemah 0,53% ke 1.595.

Pada hari ini, lonjakan harga minyak mulai mereda setelah Arab Saudi mengatakan bahwa produksi akan normal kembali pada akhir September. "Saya memperkirakan lonjakan harga hanya akan berlangsung jangka pendek karena ekonomi global tidak dalam kondisi fit," kata Akira Takei, bond fund manager Asset Management One kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak turun dan lelang sukuk ramai, rupiah menguat tipis ke Rp 14.078

Tapi, tensi geopolitik masih cenderung panas di tengah tudingan bahwa Iran berada di balik serangan fasilitas minyak Saudi Aramco pada akhir pekan lalu.

Sementara harga emas terkoreksi tipis menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada hari ini. Selain The Fed, Bank of Japan juga akan mengumumkan kebijakan moneter terbaru pada esok hari.

Baca Juga: Turun tipis, harga emas spot masih berada di atas US$ 1.500

The New York Federal Reserve kemarin mengatakan akan menggelar operasi repurchase agreement (repo) pada Rabu pagi, "Untuk membantu mempertahankan Federal Fund Rate dalam rentang target antara 2%-2,25%," ungkap The Fed New York seperti dikutip Reuters.

Di tengah bursa saham yang bergerak mendatar, mata uang Asia pun hanya bergerak tipis-tipis. Jumlah mata uang masih melemah terhadap the greenback, seperti dolar Singapura, baht, dolar Hong Kong, dan yen. Sementara rupiah, ringgit, peso Filipina, dolar Taiwan, won, dan yuan offshore menguat terhadap dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×