Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia naik ditopang penguatan pasar saham Shanghai, Rabu (15/6). Rebound dari penurunan beruntun empat hari terbesar sejak Februari didorong oleh kekhawatiran U.K. akan meninggal Uni Eropa.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% ke level 126,66 pukul 16.15 waktu Hong Kong. Indeks acuan ini sebelumnya tenggelam 4,4% dalam empat hari terakhir terkena sengatan isu Brexit.
"Ada banyak ketidakpastian di luar sana. Sebuah pernyataan dari The Fed dapat membantu menenangkan pasar, tetapi tetap pada waktu kenaikan suku bunga," kata Nicholas Teo, analis KGI Fraser Securities Pte.
Federal Reserve akan mengakhiri pertemuan dua harinya pada Rabu ini, dengan pedagang melihat nol kesempatan bahwa pembuat kebijakan akan menaikkan suku bunga dan probabilitas 16% pengetatan pada pertemuan berikutnya bulan Juli. Sedangkan, Bank of Japan (BoJ) akan mengumumkan keputusan kebijakan pada hari Kamis.
Hari ini, indeks komposit Shanghai naik 1,6%, membalikkan penurunan sebanyak 1,1% dan pembatasan itu kenaikan terbesar sejak 31 Mei.
Di tengah keputusan MSCI Inc menolak bursa China. Beberapa di antaranya: penghentian perdagangan yang sewenang-wenang dan pembatasan yang longgar atas arus modal antar negara.
Sementara, indeks saham Pakistan melonjak 2,6%, terbesar sejak Maret 2015 setelah MSCI mengatakan akan mencakup ekuitas bangsa dalam indeks pasar berkembang acuan untuk pertama kalinya sejak pasar saham berkinerja terbaik tahun 2008.
Indeks Topix Jepang naik 0,4 %, membalikkan penurunan sebelumnya sebanyak 0,6 %, karena yen melemah ke 106,24 setelah menguat dalam tiga hari terakhir. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 %. ekuitas India meningkat 0,9 % dan indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,5 %. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,1 %. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 %. Indeks Straits Times Singapura turun 0,3 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News