kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bursa AS terjungkal akibat konflik berkepanjangan di Libya


Selasa, 08 Maret 2011 / 05:01 WIB
Bursa AS terjungkal akibat konflik berkepanjangan di Libya
ILUSTRASI. Turis mengenakan masker saat melancong ke Singapura. REUTERS/Feline Lim


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditransaksikan melorot kemarin malam. Semakin mencekamnya kondisi keamanan di Libya kian mendorong kenaikan harga minyak. Selain itu, saham-saham produsen chip mengalami penurunan setelah Wells fargo & Co menurunkan rekomendasi untuk industri tersebut.

Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P anjlok 0,8% menjadi 1.310,13 setelah sebelumnya naik 0,5%. Sementara, indeks Dow Jones tergerus 0,7% menjadi 12.090,03.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa AS kemarin malam di antaranya: Intel Corp turun 1,6%, Micron Technology Inc turun 5,2%, dan JDS Uniphase Corp turun 6,9%. Sementara itu, Alcoa Inc Intel Corp, dan Hewlett Packard Co masing-masing anjlok 1,4%.

"Kecemasan geopolitik Libya dan lonjakan harga minyak dunia merupakan faktor utama yang membuat pasar terjungkal. Pasar bergerak liar akibat banyaknya berita yang datang dari Timur Tengah," jelas John Kattar, chief investment officer Eatern Investment Advisors di Boston.

Sekadar tambahan, konflik di Libya yang berkepanjangan semakin membuat harga minyak membumbung. Kemarin, kontrak harga minyak untuk pengantaran April naik 2,4% menjadi US$ 106,95 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×