kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bursa AS menguat 0,2% ditopang saham teknologi


Senin, 13 April 2015 / 21:50 WIB
Bursa AS menguat 0,2% ditopang saham teknologi
Kinerja Telkom positif di kuartal III-2023. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat di tengah reli saham-saham perusahaan teknologi. Di sisi lain, bursa saham di sejumlah negara berkembang mencatatkan kenaikan terpanjang secara beruntun dalam 10 tahun terakhir setelah data mengejutkan aktifitas penurunan ekspor China yang memicu spekulasi bakal adanya stimulus.

Indeks MSCI Emerging Markets menguat sebesar 0,8% pukul 9.50 waktu New York yang sekaligus mendulang gain pada hari ke-11. Sementara Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2%, sedangkan Indeks Nasdaq Composite naik 0,5% dengan melampaui level 5,000. 

Di lain pihak Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0,1% seiring memburuknya data ekspor China sehingga mengantarkan negara dengan mata uang penghasil komoditas menurun. Imbal hasil obligasi Treasuries dengan tenor 10 tahun mendekati angka 1.94% yang sejalan dengan obligasi tersebut menghapus penurunannya.

Para ekonom memprediksi China pada pekan ini akan melaporkan data pertumbuhan ekonomi dengan laju terlambatnya sejak adanya resesi global, sementara rilis data hari Selasa besok diperkirakan kan menunjukkan penjualan ritel AS mengalami peningkatan tajam dalam setahun terakhir. 

Data tersebut akan mempertegas adanya laju yang divergen pada 2 kekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut setelah Federal Reserve mempertimbangkan kenaikan suku bunga sementara China menyatakan stimulus tambahan.

"Data China semakin memicu ekspektasi adanya stimulus tamnbahan guna menggenjot produksi," kata Loan Smith, managing director Trading Firm KCG Europe Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×