Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) kembali menanjak Senin (16/6). Investor kembali berbelanja saham setelah pekan lalu mencatat penurunan pekan pertama di bulan Juni.
Standard & Poor's 500 Index menguat 0,1% ke 1.937,78 pada pukul 4 sore waktu New York. Sementara Dow Jones Industrial Average menambah 5,27 poin, tak sampai 0,1%, ke 16.781,01.
Russell 2000 Index yang memperdagangkan emiten kecil bertambah 0,4%. Sebanyak 5,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 13% lebih sedikit dibanding rata-rata harian di tiga bulan terakhir.
Namun, analis tak serta merta membaca tren penguatan kembali datang. "Data tidak benar-benar menanjak. Ada arah positif, tapi dasar pergerakan masih harus dibuktikan. Investor saat ini memperhatikan kondisi Irak dan situasi geopolitik lainnya," kata Stephen Carl, Principal dan Head Equity di Williams Capital Group LP, New York.
Kondisi di Irak tak kunjung mereda, sementara militan Muslim Sunni dan pemerintah masih berebut menguasai Tal Afar. Harga minyak masih terdorong oleh kekhawatiran pasar terhadap kondisi Irak dan pasokan minyak mentah.
Sedangkan di Ukraina dan Rusia, kondisi memanas setelah sebuah pesawat militer Ukraina ditembak pro-Rusia dan menewaskan 49 penumpangnya. Ukraina dan Rusia sama-sama memangkas produksi gas alam.
Kabar positif bagi bursa AS datang dari data manufaktur Mei yang memberi sinyal pemulihan ekonomi AS masih di jalurnya. Produksi pabrik, pertambangan, dan utiliti menanjak 0,6%, setelah anjlok 0,3% di bulan April.
Investor kini juga menunggu pengumuman hasil pertemuan petinggi bank sentral Federal Reserve yang akan diadakan pada 18 Juni. Bank sentral akan mengumumkan kebijakan suku bunga dan kelanjutan pembelian obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News