Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
NEW YORK. Akhir pekan yang suram bagi bursa Amerika Serikat. Indeks bursa Wall Street ditutup melemah akinat kekhawatiran investor terhadap kinerja emiten dan ketidakpastian ekonomi Eropa.
Pada penutupan pasar, indeks Standard & Poor's 500 ditutup melemah 0,3% ke level 1.428,59. Secara mingguan, indeks Standard & Poor's 500 telah merosot 2,2%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Juni 2012 lalu.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,1% atau 2,46 poin ke level 13.328,85. Indeks Nasdaq Composite turun 0.17% ke level 3.044,11.
Investor tidak bergairah karena melihat kinerja emiten keuangan kendati data makro ekononi Amerika Serikat membaik. "Banyak rasa ketakutan tentang kinerja," kata Chief Investment Officer Warren Financial Service, Randy Warren.
Kecemasan investor ini lantaran banyak perusahaan yang sudah menyatakan, pendapatan mereka pada kuartal ketiga mulai melamban akibat krisis ekonomi global. Berdasarkan perkiraan Thomson Reuters, pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga ini akan turun 3% dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan penurunan pertama kali sejak tiga tahun terakhir.
Survei yang dilakukan Bloomberg juga menguatkan hal tersebut. Survei itu menunjukkan, pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga akan turun. Laba bersih per saham di bursa Standard & Poor's 500 diperkirakan akan melorot 0,9% . Sementara angka penjualan akan turun 0,6%.
Investor malas bertransaksi juga disebabkan ketidakpastian di Eropa. Hingga saat ini, investor menanti apakah Spanyol akan meminta data talangan atau tidak. Investor sendiri menilai, Spanyol seharusya meminta dana talangan dari Eropa untuk menyelamatkan perbankan mereka yang sedang kekeringan likuiditas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News