Reporter: Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Emas kembali terkerek permintaan investor. Spekulasi tentang realisasi stimulus di sejumlah negara, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, ikut mengangkat komoditas berharga itu.
Harga kontrak emas, Jumat (12/10) pukul 17.30 WIB, di Comex, bursa Nymex Amerika Serikat (AS), senilai US$ 1.769,7 per ons troi. Harga pengiriman Desember 2012 itu, melemah 0,05% daripada posisi di hari sebelumnya, yaitu US$ 1.770,6 per ons troi. Sedang Harga emas batangan ukuran satu gram di Logam Mulia, Aneka Tambang, kemarin, menguat 0,51% menjadi Rp 589.200 per gram.
Keberhasilan AS memberi stimulus membuat negara lain mengikuti. Janu Chan, ekonom St George Bank Ltd di Sydney, seperti dikutip Bloomberg, menyatakan, situasi ekonomi AS kini mengungguli Eropa. "Emas didukung program pelonggaran kuantitatif AS dan negara-negara lain yang mengikuti langkah-langkah stimulus," ujar Chan.
Indikasi perbaikan ekonomi Negeri Paman Sam adalah klaim pengangguran AS per 6 Oktober turun 30.000 menjadi 339.000. Sementara indeks dollar, yang mengukur pergerakan the greenback terhadap valuta utama melemah, setelah kemarin naik hingga level tertingginya selama sebulan.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, menilai, angka klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menurun, menunjukkan pemulihan sektor tenaga kerja di AS. Namun, perkembangan harga emas belum stabil karena penyelesaian krisis Eropa yang lambat.
Managing Partner Investa Sarana Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menuturkan, pergerakan harga emas cenderung sideway. Ia beralasan, belum ada berita yang mempengaruhi harga emas.
Kenaikan harga emas, kemarin cerminan ekspektasi pasar terhadap pengucuran stimulus di Inggris. Negeri itu tengah mempertimbangkan melanjutkan paket stimulus, yang akan habis pada akhir bulan Oktober.
Kiswoyo memprediksi, Inggris akan melanjutkan stimulus. Uni Eropa serta China diprediksi akan mengambil jurus serupa dengan Inggris.
Teknikal turun
Banyaknya negara yang berniat memberi stimulus, menjadi alasan Credit Suisse merevisi target harga emas per 2013, dari US$ 1.720 per ons troi menjadi US$ 1.840 per ons troi. Credit Suisse juga merevisi target harga perak menjadi US$ 33,10 per ons troi dari US$ 29,20.
Menurut Ariston, grafik harian mengindikasikan emas masih dalam tren melemah. Relative strength index (RSI) dan stochastic membentuk pola bearish divergence. Sementara, moving average bergerak konsolidasi.
Moving average convergence divergence (MACD) berada di bawah nol. Namun susunan garis MACD berada di atas garis sinyal. Itu menandakan potensi rebound.
Kini, emas menembus batas atas MA, antara US$ 1.768 hingga US$ 1.774 per onos troi. Ini membuka peluang penguatan emas berlanjut hingga resistance, US$ 1779.
Support terdekat adalah US$ 1.762 dan US$ 1.755. Di area ini, emas kembali masuk pola konsolidasi, di kisaran US$ 1.756 - US$ 1.764.
Menurut Kiswoyo, pergerakan harga emas ditentukan bollinger band, yang saat ini berada di perbatasan. Jika bollinger band berhasil melampaui US$ 1.769, maka emas bisa menguat hingga US$ 1.785 per ons troi. Sebaliknya, jika bollinger band gagal mencapai US$ 1.769, emas bisa merosot hingga US$ 1.753 per ons troi.
Kiswoyo memperkirakan, hari ini, emas memiliki support senilai US$ 1.760 per ons troi, sedang resistance adalah US$ 1.775 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News