kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa AS kembali jatuh di hari ketiga


Selasa, 09 Februari 2016 / 22:01 WIB
Bursa AS kembali jatuh di hari ketiga


Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh untuk hari ketiga di tengah pelemahan saham perbankan dan teknologi yang menyeret indeks Komposit Nasdaq ke jurang bearish market. Sementara, indeks Standard & Poor 500 ke level terendah dalam 22 bulan, Selasa (9/2).

Indeks S & P 500 turun 0,9 % menjadi 1.836,36 pukul 09:32 waktu New York, bercermin dari pelemahan bursa saham Eropa. Sedangkan, indeks Komposit Nasdaq turun 1,4 %.

Penurunan saham bank dan saham teknologi telah membebani bursa AS, yang terburuk untuk indeks komposit Nasdaq sejak Agustus. Indeks itu mendekati pasar beruang, turun 19 % sejak rekor Juli lalu. Nasdaq Internet Index merosot 8,3 % dalam dua sesi sebelumnya, penjualan terberat sejak 2008.

Citigroup Inc, Bank of America Corp dan Morgan Stanley merosot lebih dari 5 % pada Senin kemarin, sementara saham Goldman Sachs Group Inc jatuh ke terendahnya seperti di tahun 2013. Sebuah indeks kreditur pada S & P 500 anjlok 25 % sejak puncaknya di bulan Juli ke level terendahnya sejak Oktober 2013 terkait sentimen bearish yang diintensifkan di bulan ini. Lebih dari setengah dari 17 anggota Indeks Bank S & P 500 telah kehilangan setidaknya 20 % hanya untuk tahun ini.

Di tengah kekhawatiran atas China, harga minyak atsiri, dan lintasan suku bunga AS, ke-24 pasar indeks pengembang yang diikuti oleh Bloomberg di seluruh dunia turun di 2016. Dengan S & P 500 kehilangan 9,3 %, beberapa strategi kehilangan tekad mereka dalam menjaga tren bullish dan telah memangkas proyeksi akhir tahun mereka. Estimasi rata-rata pada indeks acuan untuk mengakhiri Desember di 2,168 - reli 17 % dari penutupan kemarin, tetapi keuntungan hanya sebesar 6,1 % untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×