kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa AS gerah menanti janji pajak Trump


Rabu, 22 Maret 2017 / 07:10 WIB
Bursa AS gerah menanti janji pajak Trump


Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Bursa Amerika Serikat turun tajam pada perdagangan Selasa (21/3). Rencana pemangkasan pajak dan undang-undang kesehatan yang pembahasannya terlunta-lunta menjadi dasar kekhawatiran pasar. 

Indeks S&P 500 dan Dow Jones turun lebih dari 1% kemarin, merupakan penurunan terburuk sejak Presiden AS Donald Trump memenangkan pemilu November lalu. 

Dow Jones Industrial Average jatuh 1,14% menjadi 20.668,01. Sementara Indeks S&P 500 kehilangan 1,24% menjadi 2.344,02. Nasdaq Composite juga terkoreksi 1,83% menjadi 5.793,83.

Partai Republik yang ingin mencoret sistem kesehatan saat ini, diperkirakan paling cepat membahas rencana perombakan undang-undangnya Kamis mendatang. Namun, partai pendukung Trump ini baru mendapatkan suara setuju 20 kursi dari partainya sendiri, sementara Demokrat satu suara menentang rencana Trump. 

Melihat risiko pembahasan gagal, pasar juga khawatir, Trump kesulitan mengamankan rencana pemangkasan pajak bagi perusahaan yang sudah dijanjikannya sejak kampanye. Padahal, rencana pemangkasan pajak korporasi ini yang menerbangkan S&P 500 lebih dari 10% sejak pemilu.

"Pasar mulai muak dengan terhambatnya pembahasan undang-undang kesehatan dan rencana Trump lainnya," kata RJ Grant, Head of Trading di Keefe, Bruyette & Woods di New York, dikutip Reuters.

Padahal, dampak langkah bank sentral AS Federal Reserve menaikkan bunga 25 basis juga belum hilang di pasar. 

Sektor finansial di Indeks S&P merosot terbesar 2,87%, penurunan terbesarnya sejak Juni tahun lalu. Sektor keuangan dalam tren terkoreksi sejak The Fed memberi sinyal tidak akan agresif menaikkan bunga.

"Ekspektasi bahwa The Fed akan lebih hawkish, tidak terjadi. Kenaikan bunga tidak akan setinggi yang diharapkan bank," kata Mark Kepner, managing director at Themis Trading in Chatham, New Jersey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×