Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs dollar AS lunglai terhadap yen Jepang. Pernyataan dovish Ketua The Fed Jerome Powell menjadi salah satu pemberat bagi dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/1), pasangan mata uang USD/JPY turun 0,42% ke level 108,58. Putu Agus Pransuamitra, Analis Monex Investindo Futures mengatakan, pernyataan Powell menjadi sentimen utama pelemahan dollar. Sekedar informasi saja, pada pertemuan pertama The Fed di tahun 2019, bank sentral AS ini tidak menaikkan suku bunganya da mempertahankannya pada kisaran 2,25%-2,5%.
"Sikap dovish The Fed mengindikasikan suku bunga tidak naik. The Fed melihat kondisi ekonomi AS tidak sekuat sebelumnya dan inflasi juga melambat. Itu mengapa dollar melemah," ujar Putu kepada Kontan.co.id, Kamis (31/1).
Sementara sisi fundamental yen tidak ada indikasi atau sentimen yang negatif. Putu melihat, perekonomian Jepang yang kuat sudah cukup menjadikan yen sebagai aset safe haven. "Di samping itu banyak warga negaranya yang ekspor diluar negeri. Sehingga saat terjadi gejolak politik di pasar saham, dana tetap masuk ke Jepang," tandasnya.
Untuk besok, Putu memperkirakan, rentang USD/JPY berada dilevel support 108,15 - 107,90 - 107,65. Kemudian level resistance 109,10 - 109,40 - 109,65.
Secara teknikalnya pasangan mata uang ini berada dibawah garis MA 50, MA 100 dan MA 200. Senada indikator stochastic juga turun di area 14, indikator RSI turun di area 21 dan MACD naik namun di level -0,4. Putu merekomendasikan sell on rally.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News