Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5% sampai akhir tahun ini.
Ekonom MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai, BI tIdak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga karena tekanan di pasar keuangan yang minim. Yield surat utang Negara (SUN) 10 tahun juga di level yang rendah dan kredit perbankan juga baru mulai ekspansif.
“Bauran kebijakan makro prudensial dan moneter BI akan tetap longgar di sisa tahun ini,” terang Tirta saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (14/11).
Baca Juga: BI diproyeksikan tahan suku bunga, begini prediksi IHSG di akhir 2021
Namun, Tirta menilai, seiring dengan inflasi yang naik dan kemungkinan Bank Sentral AS The Fed untuk menaikkan suku bunga Federal funds rate (FFR), maka ruang kenaikan BI 7DRR juga terbuka tahun depan.
MNC Sekuritas memproyeksikan, inflasi Indonesia tahun depan akan naik karena beberapa hal, terutama kenaikan harga komoditas seperti energi dan pangan.
Jika herd immunity bisa dicapai pada kuartal II-2022, maka akan diiringi dengan kenaikan gradual dari Indeks Harga Konsumen (IHK) seiring asumsi mobilitas masyarakat akan semakin membaik tahun depan.
MNC Sekuritas memiliki dua skenario IHSG di akhir tahun, dengan best case scenario bisa ke level 6.800 sedangkan untuk worst case scenario di level 6.500.
Selanjutnya: IHSG diproyeksi lanjut melemah, intip rekomendasi saham untuk Senin (15/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News