kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BULL Bidik Laba Bersih di Atas 35% Seiring Agenda Private Placement Rp 425 Miliar


Selasa, 15 September 2020 / 10:38 WIB
BULL Bidik Laba Bersih di Atas 35% Seiring Agenda Private Placement Rp 425 Miliar
ILUSTRASI. Armada kapal?PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejarah mencatat, aksi penambahan modal oleh PT Buana Lintas Lautan Tbk selalu berujung pada lonjakan laba bersih perusahaan. Kali ini, emiten bersandi saham BULL ini menaruh harapan besar pada rencana aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement-nya di tahun 2020.

Wong Kevin Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk menyatakan, hal tersebut tidak terlepas dari pemanfaatan dana keperluan ekspansi. "Dalam 12 hingga 13 bulan terakhir, kami sudah berinvestasi hingga US$ 300 juta," tutur Wong Kevin, kepada KONTAN, Senin (14/9). 

Semisal contoh di tahun 2017, saat BULL menggelar rights issue 2.426.895.677 saham seharga Rp 100 per saham. Saat itu BULL juga memberikan pemanis berupa waran seri II sebanyak 808.965.225 waran dengan rasio 1:3, yakni setiap pembeli 3 saham rights issue berhak mendapatkan 1 waran dengan harga pelaksanaan Rp 100.

Di penghujung akhir tahun 2017, laba bersih BULL melonjak 1.660,06% menjadi US$ 8,54 juta dibandingkan tahun 2016.

Lalu pada tahun 2018, BULL kembali menggelar rights issue sebanyak 2.432.900.623 saham Seri B dengan harga pelaksanaan Rp 140 per saham. Pasca rights issue di Juni 2018, laba bersih BULL di akhir tahun kembali meningkat, meski lonjakannya tak seperti tahun 2017. Laba bersih BULL akhir 2018 naik 58,20% menjadi US$ 13,51 juta.

Seakan haus permodalan, pada Juli 2019 BULL kembali menggelar rights issue. Rights issue kali ini sebanyak 3.339.984.028 saham Seri B di harga Rp 200 per saham. Akhir tahun 2019, laba BULL naik 55,37% menjadi US$ 20,99 juta dari tahun 2018.

Kevin Wong mengatakan, lewat aksi private placement di tahun 2020 ini, pihaknya membidik dana segar Rp 425 miliar. Adapun saham yang akan diterbitkan adalah sebanyak 1.185.122.633  saham atau 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan mengingat target perolehan dana dan jumlah saham yang akan diterbitkan, maka secara kasar target harga private placement BULL berada di kisaran Rp 358 per saham.

Manajemen BULL akan meminta restu rencana private placement ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 15 Oktober mendatang.

Kevin belum bersedia menyebut siapa calon pembeli saham baru BULL. "Bisa saja buka pemegang saham existing saat ini," tutur Kevin.

Hanya saja, Kevin memastikan propspek BULL saat ini sangat menjanjikan. Dia mengatakan, sedikitnya terdapat tiga aturan di dunia internasional saat ini yang menguntungkan bisnis jasa perkapalan BULL.

Salah satu contohnya, lanjut Kevin adalah aturan ballast water treatment system guna menjaga ekosistem laut. Dari penerapan aturan ini saja, setidaknya akan mengurangi 15% hingga 25% jumlah kapal pengangkut internasional.

Belum lagi, ada aturan pula tentang climate change. Aturan ini mengharuskan kapal mengefisiensikan penggunaan bahan bakar dengan membatasi kecepatan kapal. Lantaran laju kapal dibatasi, maka dibutuhkan banyak kapal untuk melayani kebutuhan ekspor impor dalam waktu singkat.

Kevin optimistis, BULL yang kini menjadi perusahaan perkapalan terbesar di Indonesia ini, dapat memanfaatkan peluang tersebut semaksimal mungkin. "Saya menargetkan, laba bersih kami minimal bisa tumbuh 35% di tahun ini," ujarnya.

Analis Citigroup, Justian Rama dan Ferry Wong, lewat riset terbarunya 2 September 2020 menargetkan harga saham BULL Rp 600 per saham hingga setahun ke depan.

Hal ini didasarkan pada sejumlah faktor. Satu diantaranya adalah harga saham BULL saat ini masih sangat murah.

Riset tersebut menyebut, di level harga Rp 294 per saham berbanding proyeksi laba tahun 2021, hanya Price Earning Ratio (PE) BULL hanya sebesar 4 kali. Sebagai perbandingan, PE perusahaan sejenis di kawasan regional dan internasional mencapai 13,2 kali dan 10,2 kali.

Sementara EV/EBITDA BULL saat ini juga hanya 2,8 kali. Sebagai perbandingan, EV/EBITDA perusahaan sejenis di kawasan regional dan internasional mencapai 9,5 kali dan 5,2 kali. 

Selain itu, jumlah armada BULL yang besar. Hingga saat ini, memiliki total 33 kapal dari sebelumnya 10 kapal di tahun 2015. "Kami memperkirakan tarif sewa time charter equivalent (TCE) akan meningkat seiring ekspansi perusahaan di kawasan global," tulis riset kedua analis Citigroup.

Satu hal lainnya adalah tren penurunan suku bunga pinjaman. Kondisi ini akan menurunkan beban bunga pinjaman BULL di masa datang.

Hari ini, Senin (14/9), harga saham BULL ditutup menguat 3,29% dibandingkan akhir pekan lalu ke posisi Rp 314 per saham.

Selanjutnya: Emiten Pelayaran Kembangkan Layar, BULL dan TAMU Kejar Kontrak Anyar

Selanjutnya: Buana Lintas Lautan (BULL) gencar membidik kontrak anyar

Selanjutnya: Dari GIAA, BULL Hingga Duo Indofood, Ini Emiten yang Ketiban Berkah Minyak Murah

Selanjutnya: Buana Lintas Lautan (BULL) akan private placement 10% saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×