kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Bukopin tawarkan kupon 9,25%-10,25%


Kamis, 09 Februari 2012 / 09:18 WIB
Bukopin tawarkan kupon 9,25%-10,25%
ILUSTRASI. Lengkap sudah, berikut daftar tim dan roster MPL ID Season 7


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Satu lagi obligasi perbankan yang bisa menjadi pilihan para pemilik dana. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) dengan target penjualan senilai Rp 1 triliun.

Bank Bukopin menawarkan indikasi kupon di kisaran 9,25%-10,25%. Tenor surat utang ini dipatok tujuh tahun. Bukopin telah mengantongi peringkat A dari Pemeringkat Efek Indonesia. Penerbitan subdebt ini merupakan tahap I dari rencana emisi obligasi subordinasi Bukopin senilai total Rp 2 triliun.
CIMB Securities bertindak selaku penjamin emisi, bersama dua sekuritas lain, yakni Mandiri Sekuritas dan Indo Premier Securities.

Yuga Nugraha, Director Corporate Client Solutions IV Head CIMB Securities, mengungkapkan, subdebt Bukopin sudah menarik minat beberapa kalangan investor, baik domestik maupun mancanegara. "Sebagian besar investor institusi baik dana pensiun, asuransi, juga bank lain. Investor ritel juga ada meski sedikit," ujarnya, Rabu (8/2).

Pernyataan efektif emisi subdebt dari regulator pasar modal diperkirakan terbit 2 Maret 2012. Jika sesuai rencana, maka masa penawaran awal (bookbuilding) akan mulai digelar pada 5-6 Maret, disusul penjatahan pada 7 Maret. Kemudian, distribusi dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 9 dan 12 Maret 2012.

Yuga menjelaskan, bukan tidak mungkin nilai penerbitan akan dinaikkan jika dalam bookbuilding nanti, minat investor membludak. Namun, nilai total emisi tidak sampai Rp 2 triliun. "Karena menurut aturan, total emisi tersebut harus dilakukan bertahap," jelas dia.

Ariawan, analis obligasi Mega Capital Indonesia, memperkirakan, investor akan meminta kupon di kisaran 9,75%-10%. Rentang kupon tersebut telah mempertimbangkan yield Surat Utang Negara (SUN) acuan obligasi bertenor tujuh tahun, yaitu seri FR0036, yang sebesar 4,9%. "Dengan peringkat A, maka risk premium-nya sekitar 480-500 basis poin (bps)," tutur dia.

Minat investor diperkirakan cukup besar, terutama bagi pemilik modal institusional, seperti perusahaan pengelola dana (asset management). Juga, kelompok investor seperti perusahaan asuransi dan perbankan yang berburu imbal hasil tinggi. Apalagi, saat ini yield SUN sudah makin tipis sehingga obligasi korporasi menjadi salah satu alternatif yang cukup menarik untuk mengejar keuntungan.

"Sebagian besar investor institusi baik dana pensiun, asuransi, juga bank lain. Investor ritel juga ada meski sedikit," ujar Yuga.

Adapun, perusahaan dana pensiun, menurut Ariawan, kemungkinan kurang tertarik menubruk subdebt Bukopin ini. "Karena peringkatnya terlalu mepet bagi mereka," kata dia.

Minat investor asing, prediksi Ariawan, juga tidak terlalu besar. Pasalnya, pemilik dana asing yang masuk ke pasar obligasi domestik kebanyakan berkarakter trader alias investasi jangka pendek. "Asing biasa mencari instrumen yang lebih likuid. Sebaliknya, obligasi korporasi lebih berbasis jangka panjang atau hold to maturity," jelasnya.

Virine T. Sundari, Director Head of Fixed Income OSK Nusadana Securities, memprediksi, kupon subdebt Bukopin akan ditetapkan di angka 10%. Peringkat yang cuma A akan memicu permintaan premi risiko tinggi dari investor. "Prospeknya masih bagus dengan minat investor pada obligasi berkupon tinggi. Di sisi lain, fundamental perbankan Indonesia makin solid sehingga risiko Bukopin dinilai cukup bisa diterima oleh investor," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×