kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukit Uluwatu private placement Rp 180,19 miliar


Rabu, 12 November 2014 / 20:01 WIB
Bukit Uluwatu private placement Rp 180,19 miliar
ILUSTRASI. Kompleks gedung kantor pusat Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) berencana mencari dana melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias private placement.

Berdasarkan prospektus yang dirilis Rabu (12/11), emiten properti ini akan melepas 309,6 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaan private placement ditetapkan senilai Rp 582 per saham.

Nilai itu boleh dikatakan sudah sesuai dengan harga rata-rata BUVA dalam 25 hari hingga 28 Oktober 2014 sebesar Rp 581,6 per saham. Dengan harga sejumlah itu, BUVA akan meraih dana segar Rp 180,19 miliar.

BUVA akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga kebutuhan. Pertama, sebanyak 90% akan dialokasikan untuk peningkatan modal di anak usaha BUVA, PT Bukit Bali Permai (BBP).

Nantinya, BBP akan menggunakan dana tersebut untuk mengambil-alih sekaligus melakukan penyertaan modal di PT Bukit Agung Indah (BAI). BBP juga akan meningkatkan penyertaan modal di PT Bukit Awani Sejahtera (BAS).

Kedua, sekitar 6% dana bakal digunakan untuk mengakuisisi lahan di Ubud, Bali. Terakhir, sisa dana hasil lainnya akan digunakan untuk menutupi kebutuhan modal kerja BUVA.

Sayangnya, BUVA tidak menginformasikan calon investor yang bakal menyerap saham private placement-nya. Manajemen BUVA menekankan private placement ini akan menghasilkan manfaat bukan hanya dalam hal tambahan dana untuk ekspansi.

BUVA juga optimistis likuiditas perdagangan sahamnya akan meningkat selepas private placement. Saat ini, agenda ekspansi BUVA lumayan banyak. Contohnya adalah menyelesaikan pembangunan proyek properti di luar Bali. Paling tidak ada dua proyek hotel yang tengah dikebut BUVA.

Pertama, Alila Villas Bintan di Riau yang ditargetkan rampung kuartal I–2015. Di atas lahan seluas 14 hektare (ha), Bukit Uluwatu membangun 40 unit kamar hotel dan 67 unit vila. 

Kedua, Alila SCBD di Jakarta yang ditargetkan bisa menerima tamu pada kuartal II–2015. Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi (m²) itu memiliki 238 kamar dan delapan ruang pertemuan. 

Kedua proyek itu menyedot biaya investasi Rp 580 miliar. BUVA juga tengah mempersiapkan pembangunan dua hotel baru di luar Pulau Bali, yakni di Manado, Sulawesi Utara, dan Magelang, Jawa Tengah. Namun, karena masih tahap persiapan, pengembang ini belum bisa membeberkan kisaran investasinya.  Sampai dengan September 2014, BUVA sudah menyerap belanja modal Rp 135 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×