Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memutuskan untuk merevisi turun target penjualan dan produksi batubara tahun ini. Keputusan ini diambil seiring dengan pandemi Covid-19 yang terus mendera pasar batubara.
Sebagai gambaran, emiten pelat merah ini menargetkan mampu menjual 24,9 juta ton batubara, turun dari target sebelumnya yang mencapai 29,9 juta ton. Sementara dari sisi produksi batubara, PTBA menargetkan volume produksi hingga akhir tahun 2020 menjadi sebesar 25,1 juta ton, turun dari target produksi sebelumnya sebesar 30,3 juta ton.
Dessy Lapagu, Analis Samuel Sekuritas Indonesia menilai, langkah PTBA untuk merevisi target produksi tahun ini sudah cukup tepat. Mengingat harga batubara saat ini pun masih dalam tren penurunan.
Baca Juga: Di tengah pandemi, ini kelanjutan sejumlah proyek milik Bukit Asam (PTBA)
Dessy mengatakan, saat ini harga emas hitam tersebut berada di rata-rata level US$ 50 per ton, melemah dibandingkan dengan harga rata-rata saat semester pertama 2020 lalu di angka US$ 61 per ton. “Maka, kami menilai strategi PTBA untuk menurunkan target produksi cukup baik,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Kamis (27/8).
Dessy melanjutkan, rata-rata harga batubara di bursa Newcastle sepanjang semester dua berjalan, yakni di Juli-Agustus berada pada level US$ 59,5 per ton dan US$ 50,8 per ton (per penutupan pada 27 Agustus 2020). Seiring perlambatan pemulihan permintaan di China dan India, yang notabene sebagai dua negara importir terbesar batubara, Samuel Sekuritas melihat harga batubara hingga akhir tahun masih akan flat dengan harga rata-rata di level US$ 51 per ton.
Baca Juga: Ini capaian produksi dan penjualan Bukit Asam (PTBA) per semester I-2020
Dessy belum mengubah rekomendasi dan target harga dari saham emiten pelat merah ini disebabkan PTBA yang belum merilis hasil kinerja keuangan untuk periode semester I-2020. Rekomendasi terakhir Dessy untuk saham emiten pelat merah ini adalah downgrade menjadi jual (sell) dengan target harga Rp 1.860 per saham, dengan tekanan volume produksi yang turun serta tren pelemahan harga batubara yang terjadi.
Pada Kamis (27/8), harga saham PTBA stagnan di Rp 2.130 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News