Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital International atau MSCI Inc melakukan rebalancing yang akan berlaku pada 29 Mei 2020.
Dalam rebalancing kali ini, enam saham terdepak dari MSCI Global Standard dan masuk ke MSCI Global Small Cap. Keenam saham tersebut adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Baca Juga: Terdepak dari MSCI Global Standars, 6 saham Indonesia ini masuk di MSCI Global Small
Head of Institutional Research MNC Sekuritas Thendra Crisnanda mengatakan, perpindahan tersebut bakal berdampak negatif pada keenam saham. Pasalnya, terjadi perubahan bobot dari MSCI Indonesia Global Index yang merupakan salah satu acuan utama investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Namun sebenarnya, secara fundamental saham-saham tersebut masih cukup baik.
"Meskipun kami memberikan catatan negatif atas outlook BBTN di mana ada peningkatan NPL dan pengetatan likuiditas. Sedangkan PTBA masih kami rekomendasikan seiring dengan menariknya dividend yield yang ditawarkan," jelas Thendra kepada Kontan.co.id, Rabu (13/5).
Baca Juga: Simak rekomendasi Panin Sekuritas untuk saham Bumi Serpong Damai (BSDE)
PTBA berencana membagikan dividen dengan rasio 75% dari laba bersih tahun buku 2019 yang sebesar Rp 4,06 triliun. Sedangkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Bank Tabungan Negara tahun lalu membengkak dari 2,81% menjadi 4,78%. Pada posisi Februari 2020 juga tercatat masih di kisaran 4,7%.
Saham lain yang juga masuk dalam MSCI Global Small Cap antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA), PT Nusantara Properti International Tbk (NATO), dan PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC). Dari saham-saham tersebut, Thendra melihat AALI memiliki potensi yang menarik.
"Secara historis dalam lima tahun terakhir, saham CPO mencatatkan penurunan paling negatif di bulan Mei dan Juni. Sedangkan probabilitas peningkatan besar terjadi di bulan September hingga Oktober dipengaruhi oleh pola siklus musiman," jelas dia.
Baca Juga: IHSG melorot lagi ke 4.554 pada akhir perdagangan Rabu (13/5)
Sedangkan soal 14 saham lain yang terdepak dari MSCI Global Small Cap, Thendra berpendapat bahwa saham-saham tersebut mengalami penurunan likuiditas perdagangan dan memiliki outlook negatif dari sektor dan bisnis prosesnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News