kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bukit Asam (PTBA) Membidik Penjualan 43,1 Juta Ton Batubara Tahun 2024, Naik 16,48%


Jumat, 08 Maret 2024 / 11:23 WIB
Bukit Asam (PTBA) Membidik Penjualan 43,1 Juta Ton Batubara Tahun 2024, Naik 16,48%
ILUSTRASI. Bukit Asam (PTBA) mengejar target penjualan batubara sebanyak 43,1 juta ton pada tahun ini.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengejar target penjualan batubara sebanyak 43,1 juta ton pada tahun ini. Target penjualan PTBA meningkat 16,48% dibandingkan volume penjualan batubara PTBA sepanjang tahun lalu.

Direktur Utama PTBA Arsal Ismail membeberkan bahwa anggota holding BUMN Pertambangan MIND ID ini mencetak penjualan batubara sebesar 37 juta ton pada tahun 2023. Jumlah itu meningkat 17% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, Arsal merinci penjualan batubara domestik sebesar 21,4 juta ton, sedangkan penjualan ekspor sebanyak 15,6 juta ton. Jumlah tersebut mencerminkan kenaikan masing-masing 12% dan 25% secara tahunan atau year on year (YoY).

Kenaikan volume penjualan tersebut sejalan dengan pertumbuhan produksi batubara PTBA, yang mencapai 41,9 juta ton sepanjang tahun 2023. Volume penjualan PTBA meningkat 13% dibandingkan volume produksi batubara PTBA pada 2022 sebanyak 37,1 juta ton.

Arsal bilang, realisasi produksi tahun 2023 melampaui target yang ditetapkan awal tahun, sebesar 41 juta ton. Sementara untuk tahun ini, PTBA mengejar target produksi batubara sebesar 41,3 juta ton, serta volume angkutan 33,7 juta ton.

Baca Juga: ADRO, PTBA, ITMG hingga BUMI Naik, Cek Prospek Kinerja dan Rekomendasi Sahamnya

Target volume penjualan lebih tinggi dibandingkan rencana produksi lantaran PTBA masih memiliki persediaan sekitar 11 juta ton dari tahun lalu. "Kami melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis," terang Arsal dalam konferensi pers yang digelar Jumat (8/3).

Berkaca dari tahun lalu, pasokan ke pasar domestik mendominasi dengan porsi 58% dari total penjualan, sedangkan 42% ditujukan ke pasar ekspor. Di pasar dalam negeri, PTBA memasok untuk keperluan PLN, semen dan pupuk.

Sedangkan ke pasar ekspor, PTBA menjual batubar ke India, China, Korea Selatan dan Jepang. PTBA juga mulai masuk ke pasar Thailand dan Vietnam. "Tapi fokus kami tetap ke China, India dan Korea Selatan. Jepang hanya beberapa karena di sana memerlukan kalori tinggi," imbuh Arsal.

Direktur Keuangan PTBA Farida Thamrin menyatakan pihaknya berupaya menjaga performa keuangan agar tetap mencetak laba bersih di tahun ini. Di luar harga batubara global yang tidak dapat dikontrol, PTBA fokus pada efisiensi dan manajemen biaya.

"Kalau ada efisiensi dari sisi cost, walau harga turun, laba bersih bisa terjaga dengan baik," kata Farida.

Baca Juga: Target Produksi & Capex Naik, Kinerja Emiten Batubara Jumbo Berpotensi Tumbuh Lagi

Adapun, pada tahun lalu PTBA mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih. Merujuk laporan keuangan tahun buku 2023, PTBA meraup pendapatan Rp 38,48 triliun atau turun 9,75% (YoY). Pada periode yang sama, PTBA meraih laba bersih Rp 6,10 triliun, anjlok 51,43% (YoY).

Farida bilang, penurunan tersebut akibat merosotnya harga rata-rata alias Average Selling Price (ASP) batubara yang turun sekitar 23%. Namun untuk ICI-3 yang banyak digunakan PTBA, terjadi koreksi sebesar 34% dari US$ 127,8 per ton pada 2022 menjadi US$ 84,8 per ton pada tahun lalu. 

Sementara itu, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta apik dan jasa penambangan. Oleh sebab itu, Arsal mengatakan PTBA akan mengedepankan cost leadership di setiap lini, sembari memaksimalkan potensi pasar dalam negeri serta peluang ekspor.

Dari sisi pergerakan saham, PTBA mengalami tren kenaikan dalam sepekan terakhir. Hingga 11:03 WIB perdagangan Jumat (8/3) ini, harga PTBA naik 0,70% ke level Rp 2.860 per saham. Harga saham PTBA mengakumulasi kenaikan 17,21% secara year to date.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×