Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin dan Ethereum adalah crypto currency paling populer saat ini. Namun, Bitcoin dan Ethereum bukan sebagai crypto currency atau aset kripto dengan volume transaksi terbesar di Indonesia.
Crypto currency dengan aset terbesar adalah Dogecoin. Dogecoin menjadi aset kripto dengan volume transaksi terbesar di Indonesia sejak awal tahun.
Berdasarkan data dari Indodax yang dikutip Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), total volume transaksi Dogecoin mencapai Rp 33,5 triliun di 2021. Besarnya volume transaksi Dogecoin ini mengalahkan Bitcoin dengan total volume transaksi Rp 24 triliun. Binance Coin berada di posisi ketiga dengan volume transaksi Rp 19 triliun.
Kepopuleran Dogecoin ini tidak lepas dari Elon Musk yang diketahui terang-terangan mendukung aset kripto berlogo anjing shiba inu tersebut. Elon salah satu orang terkaya di dunia kerap kali mencuitkan sesuatu yang berhubungan dengan Dogecoin di akun twitternya. Setiap ia memberikan informasi mengenai Dogecoin tidak lama aset ini pun naik.
Harga Dogecoin yang masih terbilang murah membuat para investor retail memborong aset ini dalam jumlah sangat banyak. Sehingga harganya pun bisa naik seiring dengan minat yang tinggi pada Dogecoin.
Baca Juga: Habis cetak rekor, harga Bitcoin gagal bertahan di level US$ 40.000
Meski transaksi aset krito ini mencapai triliunan rupiah, belum ada data pembanding, mengingat aset kripto ini baru naik daun beberapa waktu terakhir. Tapi, dalam siaran pers, Selasa (3/8), ABI menyebutkan bahwa indikator peningkatan popularitas cryptocurrency di Indonesia adalah Indodax.
Sebagai salah satu exchange terbesar di Indonesia, Indodax memiliki penambahan 1 juta pengguna hingga akhir semester pertama 2021. Pengguna Indodax hingga akhir Juni 2021 berjumlah 2.213.606.
Di sisi lain, ABI menyebutkan bahwa jumlah dompet bitcoin (bitcoin wallet) menurun. Tercatat alamat dompet bitcoin (bitcoin wallet) paling tinggi berada di Januari dengan total sekitar 500 ribu alamat. Sedangkan di Juni tercatat mencapai 200 ribu alamat dompet bitcoin.
Chairwoman ABI Asih Karnengsih mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terlihat lebih aktif mencari informasi tentang cryptocurrency di media sosial. Tak heran, sosial media terkait crypto semakin banyak bermunculan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menciptakan startups baru sebagai ekosistem cryptocurrency.
Baca Juga: Panik menyebar di antara trader Bitcoin, Ethereum, BNB, XRP, dan Dogecoin, ada apa?
Salah satu situs portal edukasi seputar cryptocurrency adalah Coinvestasi.com. Laman tersebut telah aktif memberikan informasi dan edukasi terkait crypto sejak 2017 di media sosial Instagram @coinvestasi (instagram.com/coinvestasi) yang mengalami pertumbuhan pengikut 1.200% pada tahun 2021.
"Kita sedang mengalami pergeseran generasi ke Milenial dan Gen Z, yang lebih paham teknologi dan terbuka pada inovasi baru, serta mencari transparansi pada level selanjutnya. Transparansi inilah yang dapat diperoleh di Bitcoin serta cryptocurrency dan tidak ada di aset lainnya,” kata Co-Founder Coinvestasi Steven Suhadi dalam siaran pers.
Selanjutnya: Harga Bitcoin melanjutkan penurunan, masih berpotensi turun terus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News