Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) menargetkan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada 2021. BUKK mengestimasikan bisa meraih penjualan senilai Rp 4,7 triliun dan laba bersih Rp 629 miliar pada 2021 atau naik 48,69% dari laba 2020.
Direktur BUKK Afifuddin Suhaeli merinci, dari segmen bisnis konvensional Bukaka memproyeksikan penjualan senilai Rp 3 triliun dengan proyeksi laba bersih sebesar Rp 287 miliar.
Raihan itu akan ditambah pendapatan dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diproyeksikan senilai Rp 1,7 triliun, dengan estimasi laba bersih Rp 340 miliar.
"Sehingga total kami mengestimasikan untuk proyeksi 2021 penjualan Rp 4,7 triliun dan proyeksi laba bersih Rp 629 miliar," ungkap Afif dalam public expose yang digelar Selasa (26/5).
Baca Juga: Bukaka memperoleh kontrak Rp 303 miliar dari otoritas bandara India
Asal tahu saja, pada 2020, BUKK membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 423,6 miliar, turun 13,9% dari tahun sebelumnya.
Hasil itu tak lepas dari penurunan pendapatan kontrak konstruksi dan non-konstruksi BUKK yang merosot 33,99% menjadi Rp 3,98 triliun.
Pada tahun ini, BUKK akan melancarkan sejumlah strategi pemasaran. Antara lain dengan menjalin kerjasama dengan badan atau perusahaan asing yang bergerak di bidang pengelolaan airport dan pelabuhan internasional untuk pemasaran produk passenger boarding bridge maupun passenger boarding bridge seaport.
BUKK juga mengidentifikasi sejumlah proyek infrastruktur untuk menjajaki skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Sayangnya, Direktur BUKK Teguh Wicaksana Sari belum membeberkan proyek mana saja yang sedang dibidik Bukaka Grup.
"Saat ini masih terlalu dini untuk disebutkan apa yang menjadi persiapan kami," sebut Teguh.
Baca Juga: Surati Presiden, Ombudsman minta komisaris BUMN yang rangkap jabatan dicopot
Yang pasti, Bukaka masih akan fokus pada bisnis konvensional seperti pada segmen usaha jaringan transmisi listrik, jembatan dan forging. Selain itu, kinerja pendapatan juga akan ditopang oleh pembangunan PLTA, yang mana saat ini Bukaka Grup sedang membangun tiga PLTA yakni Poso Energy, Malea Energy, dan Kerinci Merangin Hydro.
"Kami juga ditopang oleh PLTA, yang Insha Allah masih akan bergulir untuk 3 tahun sampai 4 tahun ke depan. Jadi besar harapan kami bisa menyelesaikan ini, yang mana kami sebagai kontraktor dan investor," ujar Teguh.
Capex Rp 537 miliar
Untuk menopang target pada tahun ini, Direktur BUKK Afifuddin Suhaeli mengungkapkan bahwa pihaknya mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 537 miliar yang akan didanai secara internal.
Sebagian besar akan dialokasikan untuk 3 proyek PLTA besar sekitar Rp 450 miliar. Sisanya akan digunakan untuk keperluan lainnya seperti menopang proyek garbarata serta persiapan untuk pelaksanaan proyek KPBU.
"Capex 2021 kami estimasikan Rp 537 miliar. Mayoritas untuk pembelian aset tetap dan investasi proyek-proyek eksisting PLTA dan beberapa proyek tambahan di 2021," sebut Afif.
Adapun hingga triwulan I-2021, Afif menyampaikan bahwa Bukaka sudah meraih penjualan senilai Rp 1 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 122 miliar.
Selanjutnya: Akibat Covid-19, tahun ini Bukaka Teknik (BUKK) fokus pada proyek-proyek carry over
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News