Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bank BNI Tbk berencana menerbitkan obligasi syariah di pasar internasional alias sukuk global untuk mengembangkan bisnis pembiayaan perdagangan luar negeri. Kabarnya BNI ingin menerbitkan sukuk global senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 550 miliar, dengan tenor sepuluh tahun.
Tapi Direktur Tresuri BNI, Bien Subiantoro, menegaskan rencana penerbitan surat utang oleh BNI masih menunggu kondisi pasar keuangan hingga pulih benar. Karenanya Bien menolak merinci berapa besar surat utang yang ingin mereka terbitkan. "Semuanya masih tergantung market. Dan saat ini marketnya belum memungkinkan," ucapnya kepada KONTAN, Kamis (5/2).
Sebelumnya, Direktur BNI, gatot Soewondo menyiratkan keyakinannya bahwa BNI akan menerbitkan sukuk di Malaysia karena kondisi pasar dan harga obligasi syariah di negeri jiran tersebut masih cukup agus. Gatot bilang saat ni BNI masih dalam taraf penjajakan untuk menerbitkan obligasi syariah tersebut.
Bien mengakui, BNI kini utuh dana segar berupa valuta asing. Dana tersebut akan mereka gunakan untuk memperkuat permodalan BNI. Selain itu, BNI ingin melakukan ekspansi pembiayaan ekspor. Sebab selama ini porsi pembiayaan kredit ekspor BNI dalam bentuk valuta asing masih jauh lebih kecil ketimbang pembiayaan rupiah.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam rencana BNI, sukuk yang akan diterbitkan memiliki tenor lima atau sepuluh tahun. Bahkan BNI telah menunjuk penjamin emisi atawa underwriter untuk menerbitkan obligasi halal tersebut. Yakni HSBC dan CIMB.
Selain menerbitkan sukuk, BNI juga berniat menerbitkan obligasi subordinasi atawa subdebt pada tahun ini dengan nilai berkisar US$ 200 juta-US$ 300 juta.
Dalam beberapa pekan terakhir memang santer keinginan perbankan untuk menerbitkan obligasi dalam nominasi valuta asing. Sebab pasar valas di dalam negeri sedang mengalami kekeringan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News