Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tetap optimistis dapat melunasi Obligasi Bakrie Telcom I senilai Rp 650 miliar yang jatuh tempo pada 4 September mendatang.
"Kami yakin dapat melunasi obligasi tersebut menggunakan hasil penerbitan saham baru yang akan kelar pada 31 Agustus," kata Presiden Direktur BTEL Anindya Novyan Bakrie saat dijumpai di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/8).
BTEL sendiri tengah menjual 1,54 miliar saham dari rencana maksimal 2,85 miliar saham pada harga Rp 265 per saham. Ini adalah penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) tahap kedua.
Di tahap pertama, 25 Juni 2012, Bakrie Telecom telah menerbitkan sebanyak 566 juta saham dengan harga penawaran Rp 265 per saham. Dari aksi itu, perseroan meraup dana Rp 150 miliar.
Pada penambahan modal tanpa HMETD tahap kedua ini, Bakrie Telecom juga menetapkan harga Rp 265 per saham. Sehingga, operator telekomunikasi pengusung merek Esia ini akan meraih dana sekitar Rp 407 miliar.
Aksi korporasi ini merupakan kelanjutan dari perkongsian antara Grup Bakrie dan Grup Sampoerna, melalui anak usaha PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI). BTEL menerbitkan 2,85 miliar saham setara 10% saham tanpa HMETD. Lewat aksi korporasi ini, Sampoerna akan masuk ke Bakrie Telecom dengan menguasai 6% saham.
"Untuk kerjasama ke depannya dengan STI, kami akan segera menjelaskannya setelah non-HMETD dan pembayaran obligasinya kelar," pungkas Anindya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News