kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BRMS buka semua peluang pendanaan tambang emas di Palu


Senin, 14 Mei 2018 / 19:13 WIB
BRMS buka semua peluang pendanaan tambang emas di Palu
RUPS Bumi Resources Minerals


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masih membuka semua potensi untuk mendapatkan pendanaan untuk proyek tambang emas di Palu.

Perusahaan membutuhkan dana berkisar US$ 120 juta hingga US$ 150 juta untuk mengembangkan proyek tersebut. Dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan konstruksi proyek hingga tahap produksi.

Namun, BRMS masih enggan menyebutkan calon krediturnya. Direktur Keuangan BRMS Fuad Helmy mengatakan, sampai saat ini belum ada pipeline pendanaan, sehingga perusahaan masih membuka untuk semua area. "Contohnya untuk sektor pertambangan, pendanaan bisa dengan melakukan joint venture, konservatif pendanaan yang efisien dan efektif," paparnya, Senin (14/5).

Fuad menegaskan, intinya, saat melakukan kerja sama pendanaan, BRMS ingin semuanya sejalan. "Semua lagi kami jajaki, semua masih dalam tahapan, saat mereka sudah firm, baru kami publikasikan," ungkapnya.

Sementara itu, Fuad bilang, rencana penjualan saham Dairi Prima kepada China NFC bukan semata-mata untuk mendanai proyek tambang emas di Palu. Pelepasan 51% saham itu untuk menyokong stabilisasi kinerja seluruh aset BRMS.

"Intinya, kami ingin semua aset berjalan, salah satunya dengan proyek partnership bersama China. Dia menguasai kontrol, punya kapasitas, kapabilitas, kami jajaki. Itu yang paling baik saat ini," ungkapnya.

Direktur of Investor Relations BRMS Herwin Hidayat mengatakan, untuk proyek tambang emas di Palu, perusahaan sudah mengantongi izin konstruksi dan produksi dari Kementerian ESDM pada tahun lalu. Dengan begitu, bisa melakukan produksi untuk 30 tahun ke depan atau hingga 2050.

BRMS juga sudah mengantongi restu dari para pemegang saham untuk menjaminkan atau membebani hak jaminan kebendaan sebagian besar atau seluruh aset/harta kekayaan perseroan yang dimiliki langsung atau tidak langsung kepada krediturnya. Aset itu di antaranya PT Citra Palu Minerals atau PT Dairi Prima Mineral dan/atau PT Gorontalo Minerals.

"Izinnya sudah kami dapatkan di RUPSLB, tinggal kami perlu untuk pendanaannya. Tahun ini, kami belum ada agenda lain (selain pelepasan 51% saham Dairi)," imbuh Herwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×