Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Tendi Mahadi
Dengan pengumuman anggaran tersebut di pertengahan Agustus 2021, BBNI juga sedang mempersiapkan opsi alternatif untuk menerbitkan obligasi sebesar US$ 500 juta atau Rp 7 triliun di kuartal III/2021, jika rencana rencana rights issue tersebut tidak termasuk dalam anggaran 2022.
Eka melihat penerbitan obligasi tersebut akan berfungsi sebagai penyangga sementara sebagai modal tier-2 untuk mendukung capital adequacy ratio (CAR) hingga akhir 2022. Penerbitan Rp 7 triliun akan meningkatkan CAR bank sebesar 100bps menjadi 18% pada Desember 2021.
Ia melihat bahwa BBNI akan mencatatkan laba bersih di tahun 2021 sebanyak Rp 7,08 triliun, atau naik 115,95% secara yoy. Sedangkan pendapatan BBNI diperkirakan akan berada di angka Rp 30,83 triliun atau naik 10,82% secara yoy.
Eka merekomendasikan BBNI beli dengan target harga Rp 8.000 per saham.
Selanjutnya: Berikut rekomendasi untuk saham United Tractors (UNTR) dari Panin Sekuritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News