Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) pastikan bahwa pihaknya tidak memiliki afiliasi dengan pihak kreditur yakni PT Geo Link Indonesia (GLI). Geo Link merupakan kreditur dengan pagu pinjaman Rp 500 miliar, yang meminta Perseroan untuk melakukan reverse stock.
ELTY mengambil langka reverse stock dengan rasio 10:1, tujuannya restrukturisasi utang dengan cara konversi saham. Saat ini, Perseroan sudah merealisasikan Rp 100 miliar pinjaman dari total pagu Rp 500 miliar yang diberikan GLI.
"Geo Link enggak ada afiliasi dengan kami. Siapa pemilik Geo Link? itu adalah Johnny Widjadja dan Budy Cokro," jelas Presiden Direktur ELTY Ambono Janurianto dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kedua, Rabu (11/7).
Menariknya, Johnny Widjaja selaku Direktur/Chief Executive Officer GLI merupakan mantan Komisaris Independen di PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) yang notabennya berada di bawah satu grup dengan ELTY.
Johnny memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai profesional di bidang Investasi dan Keuangan, serta menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan, seperti Direktur di PT International Labuan Resources dan Komisaris di PT Great Dyke.
Sebagaimana diketahui, UNSP sebelumnya juga melakukan corporate action reverse stock. Langkah tersebut, berdampak buruk bagi Perseroan, di mana saham emiten kini anjlok dan berada di harga 226 per Rabu (11/7).
Salah seorang anggota Forum Investor menolak reverse stock ELTY (Forty) yakni Ace, meminta manajemen ELTY untuk bersikap terbuka atau transparan. Terutama terkait kontrak pinjaman antara GLI dengan ELTY.
"Kenapa direksi enggak menyebutkan adanya pinjaman dalam Rp 500 miliar dari Geo Link dalam paparan RUPST Kedua. Kami minta kontraknya, untuk dipelajari lebih lanjut," tegas Ace.
Pada bagian tanya jawab, Ace mempertanyakan siapa Geo Link dan apakah kreditur memiliki afiliasi dengan ELTY. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Perseroan menjanjikan untuk menjelaskan lebih lanjut kepada perwakilan investor dalam hal ini adalah Ace, terkait kontrak pinjaman antara GLI dengan ELTY.
Sebagai informasi, dalam keterangan pers ELTY pada public expose 22 Juni 2018, disebutkan bahwa GLI memiliki kantor operasional di Gedung Menara Anugrah Lantai 16, Mega Kuningan, Jakarta. Sedangkan diarsip milik Ditjen AHU, kedudukan Perseroan per 2008 berada di Taman Mahkota A2/43A, Kota Tangerang-Banten.
Dijelaskan juga, bahwa GLI merupakan Private Equity yang aktif dalam berinvestasi di berbagai sektor industri di Indonesia, dalam bentuk kepemilikan pada saham publik dan saham perusahaan private, serta bentuk instrumen investasi lainnya.
Prioritas investasi GLI terutama pada sektor-sektor industri utama seperti Energi dan Pertambangan, Komoditas, Infrastruktur, Real Estate dan Property, Consumer Goods dan Retail serta Manufaktur.
Dalam kegiatan usahanya, GLI memiliki horizon investasi jangka menengah-panjang dan melakukan keputusan investasi dengan analisa dan pertimbangan fundamental yang didukung prinsip risk management yang prudent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News