kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merugi Rp 271,5 miliar tahun lalu, Bakrieland tak bagikan dividen


Rabu, 11 Juli 2018 / 22:05 WIB
Merugi Rp 271,5 miliar tahun lalu, Bakrieland tak bagikan dividen


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menyatakan tidak ada pembagian dividen dari hasil laporan keuangan perseroan sepanjang 2017. Mengingat, hingga tahun lalu, emiten tersebut masih mencatatkan rugi.

"Kenapa tidak ada dividen? karena kita belum berkemampuan secara buku, karena pendapatan masih negatif," jelas Presiden Direktur ELTY Ambono Janurianto, Rabu (11/7).

Ke depan, Ambono mengatakan, hal paling utama adalah keberlanjutan usaha dan stakeholder. Artinya, bagaimana Perseroan bisa mempertahankan keberlanjutan bisni yang sudah ada, meskipun dalam empat tahun terakhir, kerap mendapat kejutan-kejutan seperti pelepasan aset.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,24 triliun, turun 26% dari capaian 2016 yakni Rp 1,68 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan non-recurring atas penjualan tanah, rumah dan apartemen serta penjualan unit perkantoran
sebesar 61% atau Rp 551 miliar dibandingkan tahun 2016.

Dengan begitu, sepanjang tahun 2017 ELTY masih mencatatkan rugi sebanyak Rp 271,53 miliar. Namun, angka tersebut lebih rendah 50,46% dibandingkan tahun sebelumnya yang merugi Rp 548,10 miliar.

Ambono menjelaskan, kerugian lebih dikarenakan beban bunga perusahaan. Pada 2014 biaya bunga emiten mencapai Rp 324 miliar, pada 2015 naik menjadi Rp 449 miliar, kemudian turun menjadi Rp 59 miliar di 2016 dan 2017 beban bunga turun menjadi Rp 33 miliar, untuk bunga bank.

"Sebagian besar bunga itu hilang, dan kita yakin di 2018 tekanannya enggak akan tinggi karena utang yang mengandung bunga enggak ada lagi atau 68% hilang terselesaikan," paparnya.

Dengan selesainya restrukturisasi utang obligasi, total utang mengandung bunga Perseroan turun 68% menjadi sekitar Rp 1,8 triliun. Hal ini akan membuat struktur permodalan Perseroan menjadi lebih baik dan dapat mendukung rencana ekspansi perseroan.

Sementara itu, ELTY mencatatkan pendapatan berulang 2017 mengalami peningkatan sebesar 13% atau Rp 104 miliar dibandingkan 2016, terutama atas pendapatan sewa dan pengelolaan perkantoran, taman hiburan dan hotel. Penurunan pendapatan Perseroan jitu uga diikuti dengan penurunan laba kotor.

Pada 2017, ELTY juga mencatatkan laba kotor sebesar Rp 566,08 miliar, turun 5% dari catatan 2016 yakni Rp 596,57 miliar. Laba usaha 2017 sebesar Rp 19,58 miliar menurun dari Rp 22,02 miliar di 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×