kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bookbuilding selesai, Mitratel dikabarkan tetapkan harga IPO di Rp 800 per saham


Jumat, 05 November 2021 / 14:18 WIB
Bookbuilding selesai, Mitratel dikabarkan tetapkan harga IPO di Rp 800 per saham
ILUSTRASI. Menara?telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) telah menyelesaikan proses penawaran awal (bookbuilding) dalam rangka penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada Kamis (4/11).

Mengutip Bloomberg, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini telah menetapkan harga penawaran IPO di level Rp 800 per saham.

Jika Mitratel tetap melepas sebanyak 25,54 miliar, dalam gelaran IPO ini, maka perusahaan berpotensi memperoleh dana segar hingga Rp 20,43 triliun.

Penetapan harga IPO di level Rp 800 per saham ini, sebenarnya berada di level bawah. Mengingat, Mitratel memasang harga bookbuilding di kisaran Rp 775-Rp 975 per saham.

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, permintaan terhadap saham Mitratel sangat kuat dan pihaknya menghargai dukungan dari investor.

"Besaran IPO belum final sehingga Telkom Indonesia belum bisa berkomentar," kata Purnama seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/11).

Baca Juga: Mitratel bakal IPO, simak prospeknya menurut analis

Berdasarkan pengumuman yang dibuat perusahaan Selasa (26/10), sebesar 90% dana hasil IPO akan digunakan Mitratel untuk belanja modal. Kemudian, sisanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya.

Secara rinci, alokasi belanja modal terbagi lagi menjadi dua. Pertama, sekitar 44% bakal digunakan untuk pengembangan organik, seperti menambah kolokasi, membangun menara baru, membangun site baru, serta ekspansi layanan digital dan fiber.

Kedua,  sebesar 56% akan dimanfaatkan Mitratel untuk pengembangan anorganik, salah satunya melalui akuisisi menara.

Setelah IPO, Mitratel berencana menambah sekitar 6.000 menara. Saat ini, Mitratel memiliki lebih dari 28.000 unit menara di seluruh Indonesia, lebih dari setengahnya berada di luar pulau Jawa.

Mitratel juga akan mengambil peluang, terutama untuk sektor yang berhubungan dengan 5G, seperti fiber optik, Internet of Things (IoT), dan infrastruktur lainnya yang mendukung 5G. Ke depannya, Mitratel juga berencana untuk ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik

Dalam IPO ini, BRI Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek Mitratel. Penawaran umum dijadwalkan berlangsung pada 16-18 November 2021 dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021.

Selanjutnya: Waskita Karya (WSKT) divestasi seluruh aset tol pada 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×