kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya (WSKT) divestasi seluruh aset tol pada 2025


Jumat, 05 November 2021 / 14:13 WIB
Waskita Karya (WSKT) divestasi seluruh aset tol pada 2025
ILUSTRASI. Hingga September 2021, WSKT telah melepas empat ruas tol dengan perolehan dana Rp 6,8 triliun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2025, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tidak akan punya aset jalan tol. Emiten pelat merah ini akan mendivestasikan seluruh aset jalan tol.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, Waskita terbebani pinjaman investasi jalan tol sehingga, ruas tol harus dilepas untuk mengembalikan pinjaman tersebut. "Utang yang ditimbulkan oleh investasi jalan tol ini setidaknya mencapai Rp 53 triliun-Rp 54 triliun," ujar Destiawan dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11).

Rencana divestasi WSKT telah dicanangkan sampai dengan 2022. Tapi, rencana ini tertunda akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, periode yang panjang ini sejalan dengan proses pekerjaan pembangunan tol yang masih berjalan.

"Jika ruas tolnya sudah selesai akan terlihat trafiknya, sehingga ini akan lebih memudahkan dalam proses negosiasi," ujar dia.

Baca Juga: Tertekan, simak rekomendasi saham ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT

Destiawan memaparkan, Tol Becakayu saat ini masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan bisa terhubung dan beroperasi hingga Bekasi Barat dan Tambun pada 2023. Selanjutnya, tol Trans Sumatra untuk seksi Kayuagung-Palembang-Bitung juga ditargetkan dapat rampung pada tahun yang sama.

"Tentunya proses transaksi sambil bertahap di akhir tahun 2022 kami tawarkan, 2023 akan terjadi deal transaksi," imbuh Destiawan.

Kendati begitu, Destiawan mengungkapkan bahwa pihaknya masih terbuka untuk berinvestasi di jalan tol dalam skala minoritas. Dia mencontohkan saat ini pihaknya juga masuk dalam proyek tol seperti ruas tol Jogja-Bawen sebagai minoritas.

Baca Juga: Mencari peluang cuan dari saham-saham growth stock, mana yang menarik?

Hingga September 2021, WSKT telah melepas empat ruas tol dengan perolehan dana Rp 6,8 triliun. Destiawan menyebut, pihaknya juga dekonsolidasi utang senilai Rp 6 triliun, sedangkan sisanya merupakan margin usaha.

Selain divestasi, emiten pelat merah ini juga akan melaksanakan rights issue sebagai skema penyertaan modal negara (PMN). Sekadar mengingatkan, WSKT bakal dapat suntikan Rp 7,9 triliun dari APBN untuk menyelesaikan 7 ruas tol. Nantinya, PMN ini akan masuk ke Waskita Karya melalui rights issue karena berstatus perusahaan terbuka.

Walau ada suntikan modal, Waskita akan tetap mempertahankan komposisi pemegang saham saat ini yaitu pemerintah 66% dan publik 34%. Nah, dia bilang jika PMN sekitar Rp 7,9 triliun, maka nilai saham yang ditawarkan ke publik yaitu kurang lebih Rp 4 triliun.

"Nantinya, barulah masuk perhitungan harga per saham, berikut jumlah saham yang ditawarkan," imbuh dia.

Destiawan menyebutkan saat ini Peraturan Pemerintah (PP) terkait PMN ini sedang disiapkan. Destiawan pun telah mendapat informasi dari Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan bahwa PMN ini diharapkan bisa cair Desember 2021.

Baca Juga: Dapat penjaminan pemerintah, Waskita Karya (WSKT) bisa cairkan kredit Rp 8,07 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×