kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

BNP Paribas proyeksi IHSG tembus 6.600 pada 2018


Kamis, 23 November 2017 / 23:06 WIB
BNP Paribas proyeksi IHSG tembus 6.600 pada 2018


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Investment Partner Indonesia memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 2018 dapat tumbuh ke posisi 6.600 poin dengan mempertimbangkan pertumbuhan laba emiten 10 % dan ekonomi Indonesia sebesar 5,2-5,3 %.

"IHSG masih bisa tumbuh sekitar 10 % mencapai sekitar 6.600, sesuai dengan kenaikan laba emiten," ujar Director and Head of Equity BNP Paribas Investment Partner, Aliyahdin Saugi di Jakarta, Kamis (23/11).

Ia menambahkan pertumbuhan IHSG itu juga dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,2-5,3 %. Salah satu faktornya adalah belanja pemerintah dan kinerja ekspor yang meningkat.

Menurut dia, belanja pemerintah, terutama di bidang sosial pada 2018 akan naik sehingga memicu daya beli masyarakat. Selain itu, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) juga akan membuat uang yang beredar di masyarakat meningkat.

Di tengah situasi yang positif itu, Aliyahdin Saugi menilai saham-saham sektor konsumer akan menjadi pendorong pertumbuhan IHSG ke depannya. Selain itu, sektor perbankan juga akan positif selaras dengan ekonomi Indonesia.

"Namun, kita juga memperhatikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, diharapkan bisa lebih baik lagi sehingga demand dari sana bisa meningkatkan kenaikan harga komoditas dan ekspor," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, peningkatan belanja pemerintah di sektor infrastruktur juga akan mendorong saham-saham yang berkaitan dengan sektor itu meningkat. Namun, investor diharapkan lebih selektif memilih saham sektor infrastruktur terkait cashflow dalam rangka membiayai ekspansinya.

Aliyahdin Saugi juga mengatakan bahwa terdapat beberapa risiko yang menjadi perhatian investor. Dari eksternal, risiko jika bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) terlalu cepat meningkatkan suku bunganya. Sementara, pasar berekspektasi kenaikan suku bunga AS akan berlangsung secara bertahap.

Dari dalam negeri, ia mengatakan pelaku pasar harus bersiap menghadapi risiko politik pada 2018 mendtaang. Pelaksanaan Pilkada 2018 seharusnya akan berdampak positif terhadap perekonomian karena membuat uang beredar meningkat.

Akan tetapi, sebagian masyarakat tentu ada yang khawatir sehingga menahan investasinya atau membelanjakan uangnya. "Itu bisa membuat ekonomi melambat, risiko-risiko itu juga tidak bisa dikesampingkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×