kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNP Paribas meluncurkan reksadana dollar AS


Selasa, 23 April 2013 / 07:55 WIB
BNP Paribas meluncurkan reksadana dollar AS
ILUSTRASI. PUPN catat nilai piutang negara yang tengah diurus capai Rp 76,89 triliun


Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. PT BNP Paribas Investment Partners meluncurkan reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS). Produk bertajuk BNP Paribas Dolar Plus ini ditargetkan bisa meraup dana kelolaan US$ 15 juta hingga akhir tahun.

Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma mengatakan, BNP Paribas Dolar Plus sudah diterbitkan akhir Maret 2013. Produk ini belum dijual ke pasar karena masih menunggu agen penjual. BNP Paribas masih menjajaki kerjasama dengan dua-tiga bank untuk menjual produk ini.

Ini merupakan reksadana pendapatan tetap berdenominasi dolar ketiga dari BNP. "Berbeda dengan produk sebelumnya, durasi BNP Paribas Dolar Plus lebih pendek," jelas Vivian, Senin (22/4).

Vivian menyatakan, produk ini memiliki aset dasar obligasi global terbitan Indonesia. Namun, dia belum dapat memberikan gambaran imbal hasil produk ini. Acuan produk ini adalah deposito dollar AS yang memberikan rata-rata return 0,75% per tahun.

Menurutnya, kinerja reksadana pendapatan tetap masih bisa membaik, meski saat ini dibayangi koreksi. Koreksi tersebut tak terlepas dari ketidakpastian rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kinerja obligasi sulit jika kondisinya masih tidak pasti. Ke depannya, obligasi masih menguntungkan," ujarnya.

Ia menjelaskan, jika harga BBM subsidi naik maka inflasi bisa ikut naik. Hal ini dapat mendorong naiknya tingkat suku bunga. Akibatnya, harga obligasi turun. Tapi, efek kenaikan harga BBM hanya sementara dan dapat memperbaiki defisit neraca berjalan.

Direktur PT Infovesta Utama, Parto Kawito menilai, kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS masih menarik. Return produk ini bisa mencapai 5% dalam setahun mendatang. Saat ini, ada 14 produk reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS.

Per akhir Maret 2013, lanjut Parto, total dana kelolaan BNP Paribas Dolar Plus sebesar US$ 3,5 juta. Menurut Parto, produk ini cocok bagi investor dengan tujuan investasi jangka pendek. Namun, tingkat imbal hasilnya juga tidak sebesar durasi panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×