kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BNP Paribas akan rilis reksadana syariah baru


Kamis, 21 Januari 2016 / 19:43 WIB
BNP Paribas akan rilis reksadana syariah baru


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT BNP Paribas Investment Partners (PT BNPP IP) berencana menelurkan reksadana syariah berbasis efek saham asing.

Vivian Secakusuma, Presiden Direktur PT BNPP IP berujar, jika tak ada aral melintang, produk yang bertajuk BNP Paribas Cakra Syariah USD akan melenggang di pasar pada triwulan pertama 2016.

Perusahaan memang sudah mengoleksi pernyataan efektif dari OJK pada 4 Desember 2015. Namun, mereka masih menunggu izin dari regulator bagi para agen penjual untuk mendistribusikan reksadana tersebut.

"Beberapa bank besar diharapkan dapat berpartisipasi sebagai agen penjual BNP Paribas Cakra Syariah USD saat reksadana ini mengeluarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan perdananya di US$ 1," tukasnya.

Perusahaan membidik investor ritel bagi produk tersebut dengan target dana kelolaan awal sekitar US$ 50 juta.

Pelaku pasar yang ingin menggenggam BNP Paribas Cakra Syariah USD nantinya bisa melakukan pembelian awal minimal US$ 10.000.

Menurut Vivian, BNP Paribas Cakra Syariah USD sesuai bagi investor yang ingin mendiversifikasikan portofolio yang dimiliki dengan instrumen investasi dalam bentuk reksadana berdenominasi dollar AS.

Selain produk reksadana saham syariah efek luar negeri, Vivian menjelaskan perusahaan juga ingin menerbitkan produk reksadana terbuka berbasis syariah lainnya.

Namun, mereka masih mencermati situasi pasar, kapan momen yang tepat untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×