kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI AM siap luncurkan reksadana saham baru


Kamis, 20 Maret 2014 / 17:58 WIB
BNI AM siap luncurkan reksadana saham baru
ILUSTRASI. Prospek obligasi Indonesia masih akan bearish hingga akhir tahun, terpicu kenaikan inflasi dan tren kenaikan FFR.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kenaikan bursa saham akibat euforia pencalonan Gubernur DKI Jakarta JokoWidodo sebagai calon presiden (Capres) dari Partai PDIP, dimanfaatkan manajer investasi untuk menerbitkan reksadana saham anyar.

Salah satunya PT BNI Asset Management yang berencana menerbitkan reksadana saham bernama BNI AM Dana Sektoral.

Direktur Utama BNI Asset Management Idhamshah Runizam mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin dari otoritas jasa keuangan (OJK) untuk  penerbitan reksadana ini.

"Kami akan luncurkan reksadana baru ini luncurkan dalam waktu dekat," kata Idhamshah, kepada Kontan, Jakarta, Rabu (19/3).

Untuk penerbitan reksadana ini, perusahaan melirik sektor-sektor saham financial dan infrastruktur. Tahun ini, anak usaha BNI Securities itu menargetkan produk ini bisa menggaet dana Rp 200 miliar.

Idham mengatakan, reksadana saham berpeluang memberikan return tinggi kepada investor akibat apresiasi pasar saham yang menjadi aset dasar produk tersebut.

Analisis dia, kenaikan harga saham akibat pencalonan Joko Widodo sebagai capres hanya euforia dan berlangsung jangka pendek. Idham memperkirakan, harga saham masih akan terkoreksi.

Kendati demikian, Idham optimistis, harga saham akan kembali terapresiasi dan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir tahun bisa menyentuh 5000. 

"Kami telah menyiapkan strategi yang baik untuk produk ini. Namun belum bisa kami sebutkan karena produk ini belum diluncurkan," ujar dia. 

Tahun ini, perusahaan berencana meluncurkan dua reksadana konvensional lagi. Yakni, satu reksadana  pendapatan tetap dan satu reksadana pasar  uang dengan denominasi dollar Amerika Serikat. "Kami juga akan menerbitkan beberapa reksadana terproteksi lagi," ujar Idham.

BNI Asset Management menargetkan bisa meraup total dana kelolaan Rp 8,5 triliun tahun ini. Niali tersebut naik dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 7,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×