kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI AM rilis produk reksadana saham


Selasa, 20 Agustus 2013 / 08:37 WIB
BNI AM rilis produk reksadana saham
ILUSTRASI. Cek Update! HP POCO F3 Dapatkan Update MIUI 13 Versi Global, Segini Ukuran Download


Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. PT BNI Asset Management meluncurkan reksadana saham baru bertajuk BNI-AM Dana Sektoral Dinamis. Aset dasar produk ini terdiri dari sektor infrastruktur, konsumer, properti dan aneka industri.

Presiden Direktur BNI Asset Management Idhamshah Runizam mengatakan, pemilihan sektor dapat dievaluasi setiap tiga bulan. Hingga tiga bulan mendatang, pihaknya optimistis pada sektor infrastruktur dan konsumer.

Reksadana ini akan dipasarkan pada 23 Agustus 2013 dengan NAB perdana Rp 1.000 per unit. Investor dapat membeli produk ini dengan minimum investasi Rp 100.000. "Target kami mengalahkan kinerja IHSG, 2% hingga 3% di atas indeks," ujar Idhamshah, Senin (19/8).

Direktur BNI Asset Management Isbono M.I. Putro menjelaskan, alokasi aset dasar produk baru ini terdiri dari minimal 80% saham dan maksimal 20% pasar uang. Komposisi portofolio saham BNI-AM Dana Sektoral Dinamis akan terdiri dari 30% sektor infrastruktur dan 30% sektor konsumer. Sisanya akan dibenamkan pada sektor lain seperti properti dan perdagangan.

BNI menargetkan, dana kelolaan produk ini sebesar Rp 1 triliun hingga akhir 2014. BNI mengharapkan, tambahan dana ini berasal dari marketing PT BNI Asset Management sebesar Rp 700 miliar. Sisanya dari agen penjual yaitu Bank BNI, BNI Securities dan agen penjual baru.

Dengan diluncurkannya produk ini, BNI Asset Management telah memiliki 45 produk reksadana dengan total dana kelolaan Rp 6,35 triliun. Total dana kelolaan tersebut terutama ditopang oleh 31 produk reksadana terproteksi senilai Rp 3,62 triliun. Hingga akhir tahun, BNI Asset Management menargetkan pertumbuhan dana kelolaan menjadi Rp 8,5 triliun.

Analis Senior PT Finera Prosperindo Edbert Suryajaya menilai, pemilihan sektor infrastruktur dan konsumer tergolong fleksibel. Sebab, karakter sektor tersebut tidak mirip. Jika salah satu sektor sedang turun, maka bobotnya bisa dipindahkan ke sektor lain. Menurutnya, sektor konsumer masih memberikan kinerja yang lebih baik dibanding sektor lainnya.

Sebelum mengoleksi reksadana sektoral, ada hal yang harus dicermati investor. Edbert menyarankan, investor mempertimbangkan outlook dari sektor yang bersangkutan. Selanjutnya, pertimbangkan pula rekam jejak pengelola investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×