kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

BNBR Siap Borong Saham BUMI Agar Bisa Deal dengan Northstar


Selasa, 18 November 2008 / 08:27 WIB
BNBR Siap Borong Saham BUMI Agar Bisa Deal dengan Northstar


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sedang dikejar waktu. Induk usaha Grup Bakrie ini berupaya mengamankan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) agar bisa menyelamatkan transaksi penjualan 35% saham produsen batubara terbesar di Indonesia ini kepada Northstar Pacific. Transaksi itu penting lantaran BNBR berharap meraup duit US$ 1,3 miliar untukĀ  membayar tumpukan utangnya.

Nalinkant Rathod, Presiden Direktur BNBR, menjelaskan, perusahaannya kehilangan banyak saham Bumi lantaran harganya jatuh sejak pencabutan penghentian sementara atau suspend perdagangan saham Bumi pada 6 November 2008. Kondisi ini membuatĀ  para pemegang repurchase agreement (repo) saham Bumi dan kreditur yang mengempit saham itu sebagai jaminan utang ke BNBR menjual saham itu secara paksa alias forced sell. Investor yang melakukan transaksi marjin juga ikut-ikutan mengobral saham Bumi.

Namun, dia tidak bersedia menyebutkan jumlah saham Bumi yang masih aman dalam genggamannya. "Dari saham-saham itu sudah ada yang dieksekusi, ada yang tidak," kata Nalinkant di Jakarta, kemarin.

Yang pasti, BNBR harus memiliki 35% saham Bumi agar bisa menyerahkannya kepada Northstar saat transaksi itu rampung pada akhir bulan ini. "Masih ada waktu hingga batas due diligence Northstar untuk mengumpulkan saham Bumi," tukas Nalinkant. Caranya, BNBR akan melakukan negosiasi ulang dan restrukturisasi utang yang menggunakan saham Bumi sebagai jaminan, dengan pihak kreditur.

Berdasarkan daftar kepemilikan saham BUMI per 31 Oktober lalu, BNBR hanya punya 7,14% saham perusahaan itu. Sisanya sebanyak 27,86% berada di tangan para kreditur sebagai jaminan untuk mendapatkan utang yang nilainya sebesar US$ 1,15 miliar dan Rp 420,8 miliar. Para kreditur itu adalah Oddickson, J.P. Morgan, ICICI, Recapital Securities, dan PNM Investment Management.

Utang repo tak jelas

Seluruh utang yang berjaminan saham Bumi itu sekarang dalam status default. Sebab, nilai jaminannya di bawah batas kolateral 1,5 kali dari nilai pinjaman. Pemicunya, harga saham Bumi telah jatuh 52% dalam delapan hari perdagangan terakhir. Kemarin, harganya anjlok 9,48% jadi Rp 1.050 per saham. Nah, berdasarkan data Bloomberg, sejak suspend dicabut, J.P Morgan termasuk broker jual teraktif dengan nilai jual bersih saham BUMI Rp 81,56 miliar.

Menurut Nalinkant, kalau negosiasi dengan para kreditur gagal, BNBR akan memborong saham BUMI di lantai bursa. "Mungkin bisa dapat lebih dari 35% saham," imbuhnya. Sehingga, kesepakatan dengan Northstar bisa terpenuhi. Dia juga membantah adanya tawaran dari San Miguel Corporation untuk membeli 51% saham BUMI.

Nalinkant menambahkan, BNBR masih dalam proses negosiasi dengan Brentwood Ventures Pte. Ltd untuk menjual 20% saham PT Energi Mega Persada TBk (ENRG). Seluruh duit yang diperoleh untuk melunasi utang US$ 1,2 miliar ke sembilan kreditur. "Utang yang dilunasi hanya yang ada dalam buku kami," katanya.

Direktur Utama BEI Erry Firmansyah belum bisa memastikan pencabutan suspend saham BNBR dan Energi pasca paparan publik itu. "Saya belum mendapat kabar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×