Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saham milik PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di empat anak usahanya semakin menguap. Kini, BNBR bakal melepas lagi sebagian kepemilikannya di PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BNBR mengatakan akan menjual maksimal 20% saham ENRG. Hingga Juni 2008, BNBR masih memiliki 40,85% saham ENRG.
Adalah perusahaan investasi Brentwood Ventures Pte Ltd yang jadi calon pembelinya. Dalam proses penjualan ini, Danatama Makmur Securities akan membantu BNBR menghitung risiko transaksi tersebut. Selain itu, Danatama juga akan menjadi penasehat keuangan BNBR bersama Recapital Securities.
Tapi, karena masih dalam masa penjajakan, berapa nilai penjualan saham ENRG pun belum terungkap. "Biarkan transaksinya selesai dulu, supaya informasi yang sampai benar," kata Vice President Investment Banking Danatama Makmur, Vicky Gandasaputra, kemarin (16/11). Namun, ia memperkirakan, transaksi ini akan selesai paling cepat tahun ini dan paling lambat semester pertama 2009.
Seorang eksekutif yang turut serta dalam transaksi ini menyatakan, belum ada perjanjian yang mengikat dari kedua belah pihak. "Transaksi ini sangat mungkin batal," katanya. Yang jelas, dia menambahkan, BNBR akan menjual saham ENRG di bawah harga pasar. Hingga kini, saham ENRG dan BNBR masih terbelenggu suspend. Pada perdagangan terakhir tanggal 6 Oktober 2008 silam, harga saham ENRG Rp 350 per saham.
Jual Kangean, lunasi utang
Direktur Utama BEI Erry Firmansyah mengatakan, suspend saham BNBR ada kemungkinan dibuka setelah mereka menggelar paparan publik (public expose) pada hari ini. "Kami akan lihat apakah penjelasannya sudah sesuai dengan permintaan, termasuk detail-detailnya," kata Erry. Detail-detail itu termasuk penjualan 35% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan penjualan saham ENRG.
Kegiatan bersih-bersih portofolio tampaknya tak hanya dilakukan BNBR. Sebab, ENRG juga akan menjual asetnya yang paling berharga, yaitu 50% kepemilikannya di Blok Kangean PSC. Mereka akan meminta restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 24 Desember 2008 nanti.
Hasil menjual Blok Kangean itu untuk melunasi utang Energi, yang mencapai Rp 6,81 triliun. "Harga jual harus cukup menarik sehingga dana hasil penjualan dapat digunakan untuk melunasi seluruh atau sebagian besar pinjaman perseroan," kata Direktur Utama ENRG Christian Ponto dalam keterbukaan informasi.
Per Juni 2008, nilai aset minyak di PSC Kangean sebesar Rp 2,43 triliun. Nilai ini merupakan 45% dari total nilai buku bersih aset minyak milik Energi. ENRG memiliki Kangean PSC lewat Energi Mega Pratama Inc. (EMP Inc). Pada Mei 2007, EMP menerbitkan saham baru yang dibeli Mitsubishi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. Dus, kepemilikan ENRG di EMP turun jadi 50%, tapi ia dapat duit US$ 360 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News