Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) melalui konversi atas obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak 3,3 miliar saham. Harga pelaksanaan aksi korporasi itu sebesar Rp 50 per saham.
Dengan begitu, total transaksi mencapai Rp 165 miliar. Penerbitan saham baru itu langsung diserap oleh kreditur BNBR, Daley Capital Limited. Pelaksanaan non-HMETD tersebut memang dilakukan dalam rangka penyelesaian pinjaman perseroan.
Dari laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), penerbitan OWK yang tuntas pada 15 Desember itu menambah jumlah saham perseroan. Saat ini, jumlah modal disetor dan ditempatkan BNBR sebesar 93,72 miliar saham. Setelah pelaksanaan non-HMETD jumlah saham menjadi 97,02 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Secara total, BNBR akan menerbitkan OWK sebesar Rp 990,6 miliar. OWK ini diterbitkan dengan mekanisme penerbitan non-HMETD sebanyak 19,8 miliar saham biasa seri D. Jumlah itu setara dengan 17,45% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. "Ini adalah bagian dari eksekusi penerbitan OWK tersebut," ujar Dody Taufiq Wijaya, Direktur Independen BNBR, Senin (19/12).
Perjanjian penerbitan OWK ini diteken BNBR pada 20 Juni 2016 untuk mengkonversi utang lima kreditur dengan nilai total Rp 987,9 miliar. Konversi utang terbesar memang berasal dari Daley Capital Limited senilai Rp 430,36 miliar.
Sementara, nilai OWK dari Interventures Capital Pte Ltd sebesar Rp 373,75 miliar, Smart Treasures Limited sebesar Rp 90,8 miliar. Sisanya akan dikonversi oleh Harus Capital Limited sebesar Rp 81 miliar dan PT Maybank KimEng Securities Rp 11,9 miliar.
Selain menerbitkan OWK, BNBR juga masih berupaya untuk mengurangi utang dari kreditur lainnya. Masih ada sisa utang BNBR senilai Rp 8 triliun yang rencananya akan direstrukturisasi sebagian.
Manajemen BNBR mengaku, sekitar 80%-90% proposal restrukturasi sudah diterima oleh kreditur. Salah satu opsi yang diajukan adalah dengan memperpanjang jatuh tempo utang atau kembali menukar utang dengan saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News