kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNBR kembali gadai saham Rp 416,91 miliar


Senin, 20 September 2010 / 10:08 WIB
BNBR kembali gadai saham Rp 416,91 miliar


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Banyaknya utang yang jatuh tempo memaksa PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menguber dana segar. Jalan yang dipilih BNBR adalah menggadaikan saham atau repurchase agreement (repo).

Merujuk laporan keuangan BNBR per akhir Juni 2010, nilai repo mencapai Rp 416,91 miliar. Itu berarti nilai repo BNBR meningkat Rp 341,91 miliar dibandingkan outstanding per akhir Juni 2009, sebesar Rp 75 miliar.

Repo terbesar BNBR dilakukan dengan PT Recapital Securities senilai Rp 181 miliar. Pinjaman itu dijamin dengan 921,8 juta saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP), 18,4 juta saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan 127,4 juta saham Bakrie Development (ELTY).

Khusus repo saham BUMI, sejatinya sudah jatuh tempo Februari lalu. Namun BNBR masih melakukan negosiasi terhadap pinjaman sebesar Rp 25 miliar itu.

Selain dengan Recapital, BNBR juga melakukan repo saham dengan Sekuritas Indo Pacific Investasi senilai Rp 70 miliar, Sucorinvest Central Gani senilai Rp 48,91 miliar, Panin Sekuritas sebesar Rp 30 miliar, Sarijaya Permana Sekuritas senilai Rp 20 miliar, Wanteg Securindo dan Batasa masing-masing sebesar Rp 20 miliar.

BNBR juga melakukan repo dengan Bina Artha Parama sebesar Rp 17 miliar, Bumi Sekuritas dan Trust Securitias masing -masing Rp 5 miliar. Sumber KONTAN di BNBR bilang, repo saham itu dikenakan bunga sekitar 15%-20% setahun.

Bayar utang

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitulu mengatakan, beberapa waktu lalu tawar menawar repo saham BUMI dan UNSP cukup marak di pasar. Ia menilai akibat meningkatnya repo saham tersebut beban utang BNBR akan membengkak.

Selain menggadaikan kepemilikan sahamnya, BNBR juga mencicil sejumlah utang yang juga dijamin dengan saham anak perusahaan. Contohnya, BNBR telah mencicil pinjaman ke Ace Business Ltd. Seychelles sebesar Rp 800 miliar. "Kami telah melunasi sekitar Rp 800 miliar dari total pinjaman Rp 1 triliun," ujar sumber KONTAN di BNBR. Pinjaman ini dijamin dengan 1.904.761.904 saham dan 126.984.126 waran UNSP.

Pada 3 Februari 2010, BNBR sejatinya mendapatkan fasilitas pinjaman senilai Rp 400 miliar dari Ascention Ltd, sebuah lembaga keuangan yang berpusat di Seychelles. Utang berbunga 15% setahun itu dijamin dengan 761.904.761 saham serta 50.793.650 waran UNSP.

Juru Bicara BNBR Sidharta Moersjid mengatakan, kenaikan pinjaman repo disebabkan oleh kebutuhan dana jangka pendek untuk menunjang ekspansi perusahaan. "Sebagiian besar repo itu akan kami lunasi akhir tahun ini," jelas dia, kemarin (19/9).

Analis AM Capital Jason Nasrial berpendapat, dengan atau tanpa adanya repo, utang BNBR sudah tergolong tinggi. Rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) BNBR sekitar tiga kali. Akibatnya, holding grup Bakrie ini harus menanggung bunga tinggi. "BNBR akan mengalami kesulitan untuk refinancing utang," katanya.

Ini yang menjadi alasan Jason merekomendasikan para investor menjauh dari saham BNBR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×