Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah diterpa isu gagal bayar alias default, PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) mulai bergerak cepat guna melunasi utang kepada Credit Suisse. Kabarnya, perusahaan grup Bakrie ini tengah melakukan pembicaraan negosiasi dengan dua investor strategis guna mendapatkan dana segar senilai US$ 1 miliar.
Salah satu sumber yang mengetahui pembiacaraan tersebut menyebutkan, jika kedua investor tersebut termasuk investor global. "Kemungkinan akan rampung pekan ini atau pekan depan," ungkapnya, kemarin (23/4).
"Mereka berasal dari Asia, Eropa, juga Timur Tengah. Kepastiannya masih menunggu finalisasi due diligence dan nantinya ini akan jadi investasi jangka panjang," bebernya.
Lebih lanjut, sumber tersebut mengatakan, dana segar yang akan diterima BNBR tersebut akan digunakan untuk pengembangan anak usaha perusahaan seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).
Selain untuk pengembangan anak usaha, dana tersebut pun akan digunakan untuk percepatan pembayaran pinjaman kepada Credit Suisse senilai US$ 437 juta.
Namun, saat dikonfirmasi mengenai rencana kerjasama strategis tersebut, Direktur Utama BNBR Bobby Gafur masih enggan berkomentar. "No comment dulu," katanya saat dihubungi, kemarin (23/4).
Aksi tutup mulut ini pun juga disampaikan Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno. "Saya terikat perjanjian kerahasiaan sehingga tidak bisa komentar," ujarnya kepada Kontan, Selasa (24/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News